
Dekan UI: Tempe Adalah Warisan Budaya dari Kearifan Masyarakat
Tempe sebagai makanan super. ANTARA/Shutterstock/Wisely.
Foto: ANTARA/Shutterstock/Wisely.JAKARTA - Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Dr. Bondan Kanumoyoso mengatakan, tempe merupakan warisan budaya yang dihasilkan dari kearifan masyarakat Indonesia, sehingga upaya Kementerian Kebudayaan mengajukan tempe sebagai warisan budaya tak benda UNESCO merupakan langkah tepat.
“Tempe merupakan warisan budaya yang dihasilkan dari kearifan masyarakat Indonesia,” ujar Bondan saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa (18/3).
Makanan hasil fermentasi kedelai ini menurut dia menjadi warisan yang istimewa karena selain menjadi bagian dari menu sehari-hari juga merupakan sumber protein yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Makanan ini juga dapat diolah menjadi berbagai menu makanan sehingga sangat mungkin untuk ditawarkan kepada masyarakat dunia sebagai upaya mempromosikan warisan budaya Indonesia ke kancah global.
Sebagaimana diketahui, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana untuk mendaftarkan tempe ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, menyusul jamu yang telah terlebih dahulu masuk dalam daftar UNESCO pada 2023.
Menurut dia kuliner merupakan bagian dari ekspresi budaya, bagian dari tradisi lokal yang diwariskan secara turun temurun
“Kuliner tradisional kita adalah bagian dari warisan budaya tak benda termasuk gastronomi, contohnya rendang yang memiliki 24 jenis berbeda di berbagai daerah. Tahun ini pemerintah akan mendaftarkan tempe ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” ujar Menbud.
Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa pangan lokal merupakan bagian penting dari pemajuan kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017. Ia menegaskan bahwa budaya pangan erat kaitannya dengan nilai luhur tradisi dan sektor pertanian.
"Baik itu tanaman padi, jagung, palawija, dan lainnya, semuanya memiliki tradisi, upacara, ritual, serta doa-doa tertentu yang diwariskan turun-temurun," katanya.
Ia menambahkan, subak di Bali juga merupakan bagian warisan budaya pangan Nusantara. Sistem pengairan sawah tersebut sudah diakui sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Ant
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 3 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 4 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 5 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
Berita Terkini
-
Jakarta Pertamina Enduro Targetkan Masuk Final Proliga 2025
-
Pemuda Asal Kaltim Juara MTQ di Brunei Darussalam
-
Konvoi Sambil Bawa Petasan Sekelompok Remaja Dapat Peringatan Keras
-
Remaja yang Konvoi Sambil Membawa Petasan Dapat Peringatan Keras
-
Gempuran Tren Belanja Online Kian Masif, Pedagang Parsel Cikini Tetap Bertahan