Defisit NPI Ikut Menekan Kurs Rupiah
Pelemahan rupiah, jelasnya, sangat dipengaruhi faktor eksternal, yakni Federal Reserve (the Fed) yang tak memberikan sinyal untuk memangkas suku bunga pada risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
"The Fed masih tetap membuka peluang kenaikan suku bunga bila data-data terutama data inflasi mendukung," katanya seperti dikutip dari Antara.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, mengatakan bahwa inflasi masih jauh di atas target dan suku bunga tinggi masih diperlukan saat ini. Karena itu, the Fed akan berhati-hati dalam mengambil keputusan ke depannya.
Pada penutupan perdagangan Rabu (22/11), kurs rupiah melemah 135 poin atau 0,87 persen ke level 15.575 per dollar AS dibanding penutupan sebelumnya di posisi 15.440 per dollar AS.
Kebutuhan Meningkat
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya