Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran

Defisit APBN Semester I-2021 Meningkat

Foto : ISTIMEWA

Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga semester I-2021 terjadi defisit APBN 2021 sebesar 283,2 triliun rupiah atau sekitar 1,72 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan catatan defisit pada semester I-2020 sebesar 1,57 persen terhadap PDB.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (5/7), mengatakan anggaran negara selama semester I terdorong oleh meningkatnya pendapatan negara hingga 9,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 886,9 triliun rupiah atau 50,9 persen dari target di APBN 2021 sebesar 1.743,6 triliun rupiah.

Di sisi lain, belanja negara juga terus digencarkan untuk menggerakkan perekonomian di tengah tekanan pandemi Covid-19. Belanja negara pada paruh pertama tahun ini mencapai 1.170,1 triliun rupiah, atau sebesar 42,5 persen dari target di APBN 2021. "Realisasi semester I ini defisit mencapai 1,72 persen atau 283,2 triliun rupiah," ujarnya.

Sri Mulyani merinci pada pos pendapatan negara, penerimaan pajak terkumpul 557,8 triliun rupiah atau tumbuh 4,9 persen dibandingkan tahun lalu. Pada 2020, penerimaan negara mengalami kontraksi yang cukup dalam, yaitu 12 persen atau hanya 531,8 triliun rupiah di semester I 2020.

Dari penerimaan bea cukai, kata Menkeu, terkumpul 122,2 triliun rupiah atau tumbuh 31,1 persen (YoY) dibandingkan tahun lalu yang hanya naik 8,8 persen (YoY). Kemudian, Sri Mulyani menyebutkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai 206,9 triliun rupiah atau naik 11,4 persen (yoy).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top