Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Debat Publik Malaysia Dimulai, Dua Seteru Lama Bertemu Beradu Argumen Soal Integritas dan Stabilitas Politik

Foto : ST/EPA-EFE

Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak (kiri) dan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim saling membenturkan kepalan tangan saat debat publik di Kuala Lumpur, 12 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Najib Razak berhadapan dalam sebuah debat publik pada Kamis (12/5) untuk memberikan pandangan politik para pemilih dalam pemilu yang akan digelar September 2023.

Debat difokuskan pada apakah perusahaan minyak dan gas Sapura energy harus diberi jaminan. The Straits Times melaporkan, Jumat (13/5).

Tahun lalu, perusahaan pemerintah Sapura Energy mencatat kerugian 8,9 miliar ringgit Malaysia (2,8 miliar dolar Singapura) meski menerima dana investasi yang besar dari investor milik negara Perbadanan Nasional Berhad (PNB) yang memiliki 40 persen saham.

Najib menekankan pentingnya stabilitas politik, sementara Datuk Seri Anwar mendorong integritas pemerintah.

Soal perusahaan minyak nasional Petronas mengambil alih Sapura Energy untuk menyelamatkan perusahaan tanpa melibatkan uang para pembayar pajak, Najib mengatakan, "Ketika perusahaan ini pulih dan sahamnya kembali naik, Petronas bisa menjual perusahaan dan mengambil keuntungan."

Najib mengklaim rakyat Malaysia akan merugi jika Sapura Energy gagal. Sebab, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 10.500 karyawan dan penerima manfaat termasuk 10,6 juta investor di unit Amanah Saham Bumiputera PNB.

Anwar membalikkan ide Najib itu. Ia mengatakan, perusahaan ini tetap melibatkan dana publik dan audit forensik tetap diperlukan untuk menghindari penipuan atau penggelapan.

Presiden Partai Keadilan Rakyat ini mempertanyakan mengapa mantan direktur eksekutif Sapura Energy menghasilkan lebih dari 1 miliar ringgit padahal perusahaan itu berutang.

Jika pemerintah tetap menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah finansial, "Masalah ini akan terjadi lagi, terus menerus, sampai tidak ada lagi integritas, pemerintahan yang baik, atau kemauan politik untuk memperbaiki sistem," Anwar beragumen.

Lebih dari 400 orang berkumpul di Pusat Pariwisata Malaysia untuk menyaksikan dua musuh ini berdebat di panggung. Beberapa penonton terpaksa harus berdiri.

Acara ini juga disiarkan secara langsung di media sosial dan Astro.

Nyanyian Reformasi, seruan perang dari partai Anwar, terdengar di auditorium ketika kedua politisi tiba. Penonton harus diingatkan bahwa tepuk tangan dan sorak sorai tidak diperbolehkan di acara yang disebut panitia sebagai "debat sunyi" untuk menghindari provokasi antar masing-masing reporter.

Debat ini menjadi kontroversial karena faktanya Anwar memberikan panggung bagi Najib yang telah dinyatakan bersalah melakukan korupsi terkait dana pemerintah 1MDB.

Najib, anggota parlemen dari partai UMNO, telah keluar dari penjara dengan jaminan menunggu banding atas hukuman penjara 12 tahun. Dia bebas pergi ke mana-mana, berkampanye untuk pemilu negara bagian.

Pria 68 tahun ini berupaya meningkatkan profilnya lewat persona media sosial Bossku miliknya. Bahkan ketika ia muncul di pengadilan untuk menghadapi tuduhan korupsi. Bossku adalah julukan Najib yang baru setelah "Malu Apa, Bossku? Kampanye yang menyatakan tidak perlu malu buat Najib.

Di sisi lain, Anwar (74) tengah berjuang mempertahankan relevansi partainya setelah kalah telak dalam pemilu di Melaka, Sarawak, dan Johor.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top