Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hilirisasi Komoditas

Daya Saing Industri Pengolahan Kakao Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung upaya peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri pengolahan kakao. Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar dengan dukungan 11 industri pengolahan kakao intermediate.

Pada 2021, nilai ekspor produk kakao intermediate seperti cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa powder menembus angka 1,08 miliar dollar AS. Sumbangsih terhadap devisa tersebut cukup signifikan sehingga berdampak positif untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Secara volume, produk cokelat yang diekspor 319.431 ton atau 85 persen dari total produksi nasional dengan 96 negara tujuan, di antaranya Amerika Serikat, India, Tiongkok, Estonia, dan Malaysia. Dari sisi industri pengolahan cokelat, Indonesia berada di nomor tiga dunia, setelah Belanda dan Pantai Gading," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Sabtu (21/1).

Dirjen Industri Agro mengemukakan, pihaknya proaktif mendorong kemitraan antara industri pengolahan kakao dengan para petani dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi kakao di Indonesia serta meningkatkan mutu dan produktivitas bahan baku.

Selain itu, Kemenperin memacu hilirisasi dan nilai tambah produk melalui diversifikasi produk dan pengembangan fine flavour cocoa berdasarkan indikasi geografis. Salah satunya pengembangan cokelat artisan atau bean to bar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top