Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kadin Jabar Expo

Daya Saing dan Kualitas Produk Lokal Ditingkatkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan kegiatan pameran Kadin Jabar Expo sebagai wujud sinergi Pemerintah Daerah (Pemda) dan pengusaha diharapkan bisa menjadi ajang meningkatkan daya saing dan kualitas produksi lokal.

"Kadin Jabar Expo ini bisa dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan daya saing kualitas produk-produk lokal unggulan, sehingga produk lokal akan semakin berkualitas dan memiliki daya saing global," kata Kamil di Bandung, (1/11).

Dalam pameran pemeran kriya, Kadin Jabar Expo yang digelar tanggal 1 - 4 November 2018 tersebut diikuti lebih dari 100 pengusaha. Mengambil Tema Crafter's Week Sabang to Merauke, sebanyak 85 persen pengusaha yang mengikuti pameran adalah pengusaha mandiri sementara sisanya adalah pengusaha binaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ketua Umum Kadin Jawa Barat Agung Suryamal mengatakan pameran ini diharapkan dapat menjaring minat pembeli baik lokal dan internasional untuk mendorong tingkat ekspor produk kriya di Indonesia.

Menurutnya perlu ada kebijakan pemerintah yang dapat menggenjot produk ekspor Indonesia, khususnya produk kriya atau kerajinan.

"Di Jawa Barat saya harapkan ada Kadin Expo yang mana saya harapkan produk-produk ini bisa kita seleksi, bisa kita evaluasi harus menjadi suatu produk unggulan yang ada di Indonesia," ujar Agung.

Hadir dalam pameran Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani. Menurutnya pameran ini sebagai upaya kolaborasi yang harus terus terjalin antara dunia usaha, Kadin, dan pemerintah.

"Kita ini harus mendorong dan menggenjot ekspor kita, karena kalau tidak inilah yang kita alami pada saat ini defisit neraca perdagangan yang melebar dan ini bisa mengakibatkan pelemahan mata uang kita," ungkap Rosan.

Jawa Barat memiliki potensi luar biasa dalam bidang perdagangan. Menurut Rosan, yang perlu dilakukan saat ini yaitu pembinaan dan dorongan bagi para pengusaha baik dari segi pembiayaan dan pemasaran.

"Karena inilah tulang punggung dari perekonomian kita dan usaha kecil menengah yang secara penyerapan tenaga kerja kurang lebih 90 persen, tetapi kontribusinya kepada perekonomian di Indonesia justru hanya 17 sampai 18 persen," tuturnya. tgh/E-9


Redaktur : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top