Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Presiden Bank Dunia

David Malpass Akan Kembangkan Hubungan Baik dengan Tiongkok

Foto : ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP

BERI KETERANGAN - David Malpass memberikan keterangan saat hari pertama bertugas sebagai Presiden Bank Dunia di Washington DC, Selasa (9/4).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Kekhawatiran kepada David Malpass, Presiden baru Bank Dunia, akan menjalankan agenda Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, seperti melanjutkan pembiayaan untuk proyekproyek tenaga batu bara dan menekan Tiongkok, untuk sementara sirna.

Sebab, saat hari pertama memimpin lembaga keuangan internasional itu, Malpass malah menyatakan akan mengembangkan hubungan yang baik dengan Tiongkok. Selain itu, dia juga mengaku tidak akan mengubah komitmen pemberi pinjaman untuk memerangi perubahan iklim serta akan meningkatkan misi anti-kemiskinan.

"Perubahan iklim merupakan masalah utama yang dihadapi banyak negara berkembang di seluruh dunia. Dewan dan gubernur telah menetapkan kebijakan tentang itu. Saya tidak akan ubah kebijakan itu," kata Malpass kepada wartawan, di Washington DC, Selasa (9/4).

Pilihan Presiden Trump yang kontroversial untuk memimpin Bank Dunia itu terlihat ingin menjauhkan citra masa lalunya dan menegaskan dukungan yang telah diterimanya dari negara-negara berkembang dan para staf lembaga itu.

"Misi dan fokus yang jelas dari Bank Dunia adalah mengurangi dan menghilangkan kemiskinan yang ekstrem, serta meningkatkan kemakmuran bersama. Misi ini sangat mendesak. Masih ada 700 juta orang berada dalam kemiskinan ekstrem, dan jumlah itu terlalu banyak," katanya.

Dia mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan masalah utama seluruh negara saat ini dan Bank Dunia memiliki peran dalam mengantisipasi hal itu, karena akan berdampak pada kemiskinan di negara-negara berkembang. Malpass mengaku prihatin atas perlambatan pertumbuhan global yang merupakan unsur penting dari upaya mengatasi kemiskinan, dan berbagi kemakmuran.

Dia menyebutkan adanya korupsi dalam praktik peminjaman lembaga keuangan internasional, dan mengeluhkan tentang pembiayaan ke Tiongkok, dan negara-negara lain yang relatif kaya yang menurutnya harus dihentikan oleh Bank Dunia. Sebelumnya, pencalonan Malpass mendapat kritik habis-habisan oleh sejumlah ekonom dan mantan pejabat sektor keuangan.

"Dia akan menjadi pilihan yang berbahaya dan beracun," kata seorang tokoh Partai Republik AS. Namun, pada akhirnya Malpass adalah satu-satunya pilihan, karena tidak ada calon lain dari negara anggota Bank Dunia lainnya. "Dengan jiwa besar saya menerima dukungan luas untuk pencalonan ini dan demi misi Bank Dunia," ujarnya saat proses seleksi di hadapan banyak pemimpin dan pejabat negara berkembang, termasuk Tiongkok.

"Saya ingin mendengarkan banyak negara berkembang dalam memenuhi tujuan bank," katanya. Dia memberi catatan atas janji Bank Dunia meningkatkan pendanaan untuk Tiongkok. "Negara itu telah mengangkat hampir satu miliar orang keluar dari kemiskinan, yang merupakan contoh nyata bagi negara-negara lain," kata Malpass.

AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top