Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Impor Pangan I Pakar Minta Kementan Menunggu Hasil Perhitungan Produksi Jagung dari BPS

Data Surplus Jagung Anomali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika ditanyakan terkait peningkatan produksi jagung sebesar 500 ribu ton, menurut Dwi itu bisa saja terjadi mengingat tahun ini masa panen padi mundur, bisa saja produksinya juga menurun. Di kala produksi padi menurun, akan terpengaruh ke pangan lainnya, salah satunya jagung. Produksinya bakal meningkat, namun tidak signifikan karena hanya sekitar 500 ribu ton.

Seperti diketahui, pemerintah kembali mengimpor 30 ribu ton jagung pada bulan ini. Hal itu untuk kedua kalinya diputuskan dalam tiga bulan terakhir menyusul keputusan impor November 2018 sebesar 100 ribu ton.

Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), keputusan itu diambil dalam rapat koordinasi (rakor) yang melibatkan sejumlah kementerian terkait dan juga atas permintaan Menteri Pertanian sendiri. Adapun operatornya ialah Perum Bulog.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi menyebutkan, pada tiga bulan pertama di 2019 (Januari-Maret) akan ada panen jagung sebesar 10 juta ton. Panen terjadi di 18 daerah sehingga angka 10 juta ton itu tidak salah.

Beberapa sentra diantaranya di Gorontalo, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Jawa Timurs, Sumatera Barat serta Kalimantan Selatan. "Impor 30.000 itu untuk antisipasi saja karena kenaikan harga itu terjadi pada Januari, sementara panen belum banyak,"kata Agung.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top