Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Impor Pangan I Pakar Minta Kementan Menunggu Hasil Perhitungan Produksi Jagung dari BPS

Data Surplus Jagung Anomali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah akhirnya memutuskan impor jagung pada awal tahun ini di saat proyeksi panen raya terjadi selama Januari-Maret 2018.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) diminta tidak terlalu melebih-lebihkan angka produksi jagung untuk menghindari masalah, seperti tahun lalu. Angka yang disampaikan harus realistis dan rasional agar kebijakan yang dikeluarkan terukur dan efektif.

Pakar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, menegaskan, tahun lalu, hitungan Kementan menyebutkan produksi jagung mencapai sekitar 30 juta ton. Tetapi nyatanya, peternak teriak karena harga pakan naik. Akhirnya, diputuskan impor 100 ribu ton, tetapi tetap saja tidak efektif menekan harga yang telah melonjak dari sekitar 4.000 rupiah menjadi 6.000 rupiah per kilogram (kg).

"Hitungan kami tahun lalu itu, produksi jagung hanya 12 juta ton. Tahun ini juga kendatipun ada peningkatan pasti hanya 500 ribu ton. Artinya, angka panen 10 juta ton pada tiga bulan pertama 2019 itu sulit diterima dengan akal sehat," tegas Dwi di Jakarta, Rabu (16/1).

Dwi menyebutkan bahwa saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menghitung produksi jagung. Kementan sebaiknya menunggu saja perhitungan BPS. Ditenggari hitungan BPS akan berbeda jauh dengan hitungan Kementan. Hal itu seperti yang terjadi pada beras, yang mana temuan BPS produksi lebih rendah 47 persen dari hitungan Kementan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top