Data Gen Z Menganggur Mesti Melihat Ketersediaan Lapangan Kerja
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati dan Country Head FKS Group, Yanuar Samron usai Penandatanganan Kerja Sama antara Satuan Pendidikan Vokasi dan FKS Group, di Jakarta, Selasa (28/5).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, mengatakan, menilai data 10 juta Generasi Z (Gen Z) yang menganggur mesti dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada. Selain itu, perlu juga dibandingkan dengan angka pengangguran secara nasional.
JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, mengatakan, menilai data 10 juta Generasi Z (Gen Z) yang menganggur mesti dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada. Selain itu, perlu juga dibandingkan dengan angka pengangguran secara nasional.
"Mesti kita lihat dulu ya s3cara nasional kan ada pengangguran berapa dulu nih dan kita perlu lihat Lapangan kerja yang tersedia seperti apa profilnya," ujar Kiki usai Penandatanganan Kerja Sama antara Satuan Pendidikan Vokasi dan FKS Group, di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, selama ini profil ketersediaan lapangan kerja belum pernah muncul. Dia juga mempertanyakan terkait mekanisme atau metode terkait Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tersebut.
Kiki memastikan, pihaknya terus mendorong relevansi kurikulum pendidikan vokasi di setiap jenjangnya dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Menurutnya, komunikasi antar keduanya penting agar lulusan sesuai dengan kebutuhan kerja.
"Kira-kira 5 tahun yang akan datang, misalnya, lulusan konsentrasi keahlian kuliner harus bisa apa? Industrinya juga tidak tahu, karena tidak pernah bisa melihat bagaimana perkembangan teknologi, bisnis, bahkan geopolitik," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya