Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penggunaan Anggaran

Dana Desa Jadi Cadangan Tangani "Stunting"

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

Penyuluh Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Siti Fathonah.

A   A   A   Pengaturan Font

Penyuluh Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Siti Fathonah mengatakan penggunaan Dana Desa dalam penanganan stunting sebaiknya menjadi buffer atau cadangan. Dengan peruntukan tersebut, maka Dana Desa bisa digunakan untuk mengatasi kasus yang belum terdata.

JAKARTA - Penyuluh Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Siti Fathonah mengatakan penggunaan Dana Desa dalam penanganan stunting sebaiknya menjadi buffer atau cadangan. Dengan peruntukan tersebut, maka Dana Desa bisa digunakan untuk mengatasi kasus yang belum terdata.

"Dana Desa untuk stunting jadi buffer karena penanganannya berkelanjutan. Bisa terjadi kapan saja. Itu di level desa yang siap dananya itu dana desa," ujar Siti, dalam bincang edukasi bertema yang diselenggarakan oleh Klub Edukasi Cempaka, Universitas Yarsi di Jakarta, Rabu (17/1).

Dia memahami, peruntukan Dana Desa untuk kebutuhan desa. Tidak semua program bisa menggunakan Dana Desa.

Di sisi lain, kata Siti, kerap ada kasus-kasus stunting yang belum terdata. Menurutnya, pendataan kasus stunting bahkan di tingkat desa bukanlah perkara mudah. "Itulah yang akan ditutup Dana Desa jadi tidak dipatok Dana Desa ikut di situ," jelasnya.

Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal, mengatakan, kebutuhan intervensi spesifik dan sensitif dalam penanganan stunting harus tercukupi. Menurutnya, di tingkat desa, bisa digelar rembuk stunting desa membahas program-program mana saja yang akan dibiayai Dana Desa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top