Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampak Kenaikan Bunga Acuan The Fed, Sejumlah Bank Besar AS Naikkan Suku Bunga Pinjaman

Foto : ANTARA/REUTERS/Foto Dokumen

Tanda-tanda JP Morgan Chase Bank, Citibank dan bank Wells Fargo & Co. terlihat dalam foto kombinasi ini dari dokumen Reuters.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Bank-bank besar Amerika Serikat (AS) seperti JPMorgan Chase & Co, Citigroup dan Wells Fargo menaikkan suku bunga pinjaman utama mereka sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen, Rabu (27/7) waktu setempat.

Kenaikan itu untuk menyesuiakan dengan pergerakan suku bunga terbaru bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Langkah tersebut, yang akan efektif mulai Kamis, mengikuti keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar tiga perempat poin persentase untuk bulan kedua berturut-turut guna menjinakkan inflasi yang melonjak ke level tertinggi baru empat dekade.

"Langkah hari ini adalah pengakuan lebih lanjut dari Federal Reserve bahwa itu terlalu murah hati dengan kebijakan moneternya pada tahun 2021 dan bahwa ia mencoba untuk membalikkan keadaan dengan cepat," kata Michael Ashley Schulman, kepala investasi di kantor multi-keluarga Running Point Capital Advisors.

Ketua Fed Powell selama konferensi pers pada Rabu (27/7/2022) mengatakan dia memperkirakan kenaikan suku bunga yang luar biasa besar pada pertemuan berikutnya karena pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan inflasi yang tinggi.

"Ini obat yang sulit, tetapi The Fed perlu menangani inflasi demi semua orang," kata Ted Rossman, analis industri senior di perusahaan jasa keuangan Bankrate.

"Dan pengecer seperti Walmart menunjukkan bahwa permintaan konsumen melambat karena semua alasan ini. Sementara tidak menyenangkan bagi peminjam, ini mungkin sinyal bahwa kenaikan suku bunga mulai melakukan pekerjaan mereka," tambah Rossman.

Bank sentral berjalan di atas tali yang ketat karena langkah agresifnya untuk membasmi inflasi dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

"Jika AS memasuki resesi sekarang, itu akan menjadi resesi yang paling tidak biasa dengan kredit berlimpah, pengangguran rendah dan inflasi tinggi - dinamika luar biasa yang biasanya tidak terkait dengan perlambatan ekonomi," kata Schulman.

Bank biasanya memperoleh keuntungan dari suku bunga tinggi karena mereka memperoleh selisih antara suku bunga pinjaman dan biaya pinjaman.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top