Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Dampak Gangguan Tidur Bisa Lebih Parah Dibandingkan Kekurangan Asupan Gizi

Foto : istimewa

gangguan tidur

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gangguan tidur adalah kondisi yang mengganggu jumlah, kualitas, atau waktu tidur seseorang dan dapat terjadi karena berbagai faktor, baik internal meliputi usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan obat-obatan, serta faktor eksternal meliputi stres, lingkungan, dan kebiasaan. Namun gangguan ini jika dibiarkan dapat berakibat lebih fatal dibandingkan kurangnya asupan gizi.

"Kebutuhan tidur seringkali disepelekan karena waktu untuk istirahat dianggap mengurangi waktu produktif. Padahal, tidur yang berkualitas dengan durasi yang ideal merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes," kata dr. Andreas Prasadja seorang Dokter Spesialis Kesehatan Tidur dalam acara lokakarya (workshop) How Sleep Saves Life yang dilakukan di Wealth Wisdom 2023 PermataBank, di Jakarta Rabu (4/10).

Ironisnya, data dari Zepp Health menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya tidur 6 jam 36 menit setiap hari, lebih rendah dari Jepang dan Malaysia. Orang Indonesia yang mengalami kekurangan tidur dapat menurunkan performa kognisi dan konsentrasi, meningkatkan risiko kecelakaan, penurunan performa kerja, gangguanmood, kecemasan, danfalse memory.

Secara umum, gangguan tidur dibagi beberapa jenis berdasarkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti Insomnia, Hipersomnia, dan Parasomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum, ditandai dengan kesulitan tidur atau sulit tidur sehingga menyebabkan penderita insomnia sering merasa lelah, lesu, dan sulit berkonsentrasi. Sedangkan, hipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan tidur berlebihan, tetapi tetap merasa mengantuk di siang hari.

Penderita hipersomnia dapat mengalami narkolepsi, yaitu kondisi yang menyebabkan penderitanya tidak dapat mencegah diri untuk tidur. Gangguan tidur lainnya adalah parasomnia, yaitu gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan, yang muncul secara tiba-tiba selama tidur atau terjadi pada ambang antara terjaga dan tidur. Parasomnia seringkali muncul dalam bentuk mimpi buruk.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top