Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dahsyatnya EduTabMu, Solusi Belajar Online Tanpa Akses Internet

Foto : Istimewa

Suasana peluncuran EduTabMu di PP Muhammadiyah, Selasa (17/8).

A   A   A   Pengaturan Font

EduTabMu diproduksi oleh Lazismu yang menggandeng Enuma yang adalah sebuahstart updan perusahana teknologi yang berkedudukan di Berkeley, California dan Korea Selatan. Sejak 2012, Enuma menciptakan aplikasi pembelajaran untuk anak-anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan pembelajaran mandiri. Enuma adalah pemenang Global Learning XPRIZE, sebuah kompetisi aplikasi pembelajaran mandiri yang bertujuan untuk membantu anak belajar literasi dasar dan Matematika.

Sebagai mitra strategis Lazismu dalam program EduTabMu, Enuma berperan aktif dalam menyediakan aplikasi Sekolah Enuma, melatih para guru tentang penggunaan aplikasi dan Sistem Manajemen pembelajarannya serta dukungan teknis dan implementasi di seluruh program.

Sooinn Lee, CEO Enuma, berharap aplikasi ini akan membantu anak-anak belajar lebih baik di sekolah, mengeksplorasi kesenangan belajar, dan membangun keterampilan masa depan yang penting dengan cara yang menyenangkan.

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Kasiyarno, yang juga penanggung jawab program EduTabMu menyatakan bahwa program Inovatif ini akan dilaksanakan selama 5 Tahun ke depan. Hingga Tahun 2025, ditargetkan aka nada penyaluran 12.000 Tablet untuk 1.200 Sekolah TK ABA dan SD Muhammadiyah seluruh Indonesia. Program EdutabMu tidak hanya menyentuh siswa dan sekolah semata, akan tetapi penguatan dan peningkatam kapasitas 2.400 Guru TK ABA dan SD Muhammadiyah di bidang pengajaran literasi, numerasi dan bahasa.

Peluncuran program EduTabMu yang bertepatan dengan Peringatan Hari kemerdekaan RI ke-76 diharapkan menjadi kado Muhammadiyah kepada Bangsa dalam memberikan solusi pembelajaran di Era Pandemi maupun dalam rangka mengurangi kesenjangan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar di Indonesia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top