Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Dahsyat, Orang Yogya Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh se-Dunia 2021

Foto : Istimewa

Adi Utarini.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Pada 15 September 2021 kemarin, majalahTIMEmengumumkan daftar The 100 World's Most Influential People di tahun 2021. Yang bikin dahsyat ada satu orang Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut dan dia berasal dari Yogyakarta.

Dalamcovermajalahnya,TIMEmemilih pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry yang dinilai begitu berpengaruh sepanjang satu tahun ini.

Selain Meghan dan Harry, ada satu orang Yogya yang juga masuk ke dalam daftar The 100 World's Most Influential People di tahun 2021. Siapa sosok tersebut dan apa alasanTIMEmemilih nama-nama ini?

Dialah Adi Utarini, seorang peneliti sekaligus Wakil Bidang Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Adi dinominasikan oleh Melinda French Gates untuk masuk ke dalam The 100 World's Most Influential People 2021, atas penelitiannya terhadap uji terkontrol secara acak dengan teknologi Wolbachia, dalam pemberantasan demam berdarah dengue di Yogyakarta. Hasilnya, dengan memanfaatkan bakteri Wolbachia, penyebaran virus dari nyamuk demam berdarah di Yogyakarta dapat turun hingga 77% kasus di tahun 2020.

Atas penelitian ini, majalahTimememasukannya dalam TIME 100 atas dedikasi mereka sebagai orang yang berpengaruh dalam lingkup lingkungan sekitar hingga global.

Adi Utarini merupakan seorang dokter, pengajar, sekaligus peneliti di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Gelar dokter diperolehnya di tahun 1989, setelah menempuh pendidikan dokter di UGM.

Penelitian demam berdarah di Yogyakarta ini akan mengubah perlawanan manusia pada nyamuk mematikan Aedes Aegypti yang sampai hari ini masih membunuh puluhan ribu manusia setiap tahun di seluruh dunia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top