Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi El Nino - Pendekatan Agroekologi Mampu Pertahankan Produktivitas dan Kelestarian Alam

Daerah Perlu Percepat Tanam

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Daerah diminta mempercepat masa tanam untuk mengantisipasi dampak cuaca panas ekstrem atau El Nino. Tak hanya itu, daerah diharapkan ikut berpartisipasi mendorong konsep pertanian dengan pendekatan agroekologi atau ramah lingkungan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menginstruksikan Provinsi Lampung mempercepat proses tanam dengan varietas unggul tahan kering serta menggunakan kekuatan teknologi mekanisasi sebagai alat utama menjaga produksi dalam negeri. Langkah ini, menurut Mentan, perlu dilakukan agar Lampung mampu menjaga wilayah penyangga dalam mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung lama.

"Antara lain mempersiapkan lahan lahan penyangga kita kurang lebih 500 ribu hektare untuk intensifikasi yang lebih. Dan tentu kita akan gunakan kekuatan mekanisasi dan teknologi termasuk penyesuaian varietas yang tahan kekeringan," ujar Mentan melalui keterangannya, dalam rapat koordinasi antisipasi dampak iklim El Nino Provinsi Lampung, Rabu (2/8).

Mentan mengatakan, selama ini, Provinsi Lampung menjadi daerah penyangga langsung bagi daerah di Pulau Jawa. Karena itu, dalam menghadapi El Nino ini Lampung harus menjadi daerah terbaik dalam peningkatan produkai bagi kepentingan nasional.

"Kelihatannya Pak Kadis yang ada di sini Pak Bupati, Pak Gubernur sangat serius dan sangat antusias membantu kepentingan bangsa yang kita cintai ini," katanya.

Menurut Mentan, upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak buruk El Nino juga dilakukan dengan mendorong penanaman 1.000 hektare di setiap daerah. Khusus untuk wilayah Lampung, dirinya berharap pimpinan daerah terus mendampingi petani dalam berproduksi.

Asisten Daerah 2 Pemerintah dan Perekonomian Provinsi Lampung, Kusnardi, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap Provinsi Lampung dalam membangun pertanian yang jauh lebih kuat terutama saat El Nino.

Menurut Kusnardi, saat ini potensi lahan sawah di Lampung mencapai 361 ribu hektare lebih. Sebagai antisipasi kegagalan, pihaknya sudah meminta para Bupati agar mempercepat proses tanam dan menyalurkan bantuan pompa. "Lampung akan melaksanakan tanam padi 100 ribu hektare untuk periode Juli sampai September 2023," jelasnya.

Dorong Agroekologi

Secara terpisah, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, mengatakan selain fokus meningkatkan produksi, pemerintah juga perlu mendorong daerah untuk mendorong pertanian agroekologi. Dia menambahkan sektor pertanian bisa beradaptasi menghadapi pemanasan global melalui agroekologi.

"Dengan pendekatan agroekologi bisa mempertahankan produktivitas, sekaligus menjaga kelestarian alam, karena input-input produksi, dibuat oleh teman-teman petani sendiri dengan bahan bahan yang ada di sekitarnya," paparnya.

Pertanian organik itu misalnya dengan menggunakan pupuk organik, mengurangi penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetika penggunaan bahan bahan kimia. Ini demi menekan pencemaran udara, tanah, dan air.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top