Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stok Pangan - Pemerintah Targetkan Optimasi 1 Juta Hektare Lahan Rawa pada 2024

Daerah Perlu Kawal Produksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah harus berbuah pada perluasan tanam dan produksi di masa panen mendatang.

JAKARTA - Pemerintah pusat mendesak daerah mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini agar produksi lokal meningkat sehingga kuat menghadapi krisis pangan. Namun, di saat produksi lokal meningkat, pemerintah jangan membuat keputusan impor beras.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor. "Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan, sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi, mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).

Amran mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan. Meski demikian, kolaborasi dan akselerasi harus berbuah pada perluasan tanam dan produksi di masa panen mendatang.

"Kita akan melakukan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di Indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di delapan provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insya Allah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.

Dalam rakor ini, Mentan juga sempat melakukan dialog dengan beberapa kepala dinas baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom. Mentan mempertanyakan apakah produksi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga di luar Provinsi Pulau Jawa meningkat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top