Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Curhatan Felicia Tissue, Hingga Tak Ingin Hubungannya Diperlakukan Seperti Politik

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mantan kekasih Kaesang Pangarep, Felicia Tissue akhirnya buka suara secara langsung untuk pertama kalinya tentang kandasnya hubungan asmaranya dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.

Peryataan tersebut disampaikan lewat kanal YouTubenya Felicia Tissue, Ia menceritakan hubungan yang telah terjalin selama lima tahun, hingga akhirnya kandasnya hubungan pacarannya dengan Kaesang.

Berikut beberapa hal pernyataan Felicia yang disampaikan dalam videonya:

Membawa Nama Jokowi

Felicia mengaku pernyataan yang dibuatnya ini merupakan upaya untuk meluruskan hal-hal yang simpang siur.

"Ini pertama kalinya saya memberanikan diri untuk berbicara di publik, untuk meluruskan hal-hal yang selama ini menjadi simpang siur, dengan tidak adanya kejelasan dan penyelesaian oleh pihak BapakJokowidan keluarga," ucapFelicia.

Felicia Tissue merasa keberatan atas hujatan-hujatan yang didapat oleh dirinya dengan menggunakan isu suku, agama, dan kewarganegaraan. Ia ingin menghentikan hujatan-hujatan itu lewat penjelasan mengenai hubungan asmaranya dengan Kaesang yang berakhir kandas.

Felicia tidak menyebut namaKaesang secaralangsung, melainkan menggunakan kata ganti 'putra Bapak Jokowi', 'putra bungsu Bapak Jokowi', 'putra beliau'.

Tak Ingin Diperlakukan Seperti Politik

Feliciamengungkapkan dirinya danKaesangtelah menjalin hubungan dengan masing-masing keluarga. pada 2016 Kaesang memintanya untuk bertemu dengan Joko Widodo dan Iriana. Mulai saat itu Felicia mengatakan kerap diundang ke acara keluarga.

"Pada tahun 2016 saya diminta oleh putra bungsu Bapak Jokowi untuk bertemu dengan beliau dan Ibu Iriana, dan juga sempat diperkenalkan pada keluarga besar beliau. Sejak berjalannya hubungan antara saya dan putra beliau sudah beberapa kali diundang untuk menghadiri acara keluarga besar beliau, seperti pernikahan Mas Rio dan Mba Aya," ujar Felicia.

"Dalam kegiatan tersebut saya disediakan tempat tinggal di kediaman Mas Gibran selaku putra sulung beliau dan Mbak Selvi selaku istrinya. Saat itu saya sempat bertemu juga dengan bude dan pakde, selaku kakak dan kakak ipar keluarga Ibu Iriana," sambungnya.

Felicia Tissue mengaku tidak mau hubungan asmaranya dengan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, diperlakukan seperti politik.

"Dengan keakraban tersebut yang dijalin sedemikian rupa, tentunya kehilangan mendadak putra beliau dari kehidupan saya bukanlah hal sepele yang bisa dipertimbangkan dan diperlakukan seperti beberapa hal politik yang sering waktu diabaikan dengan cara mendiam, tapi masalah saya ini harus diselesaikan secara kekeluargaan. No ifs and no buts" ucap Felicia.

Minta Masalah Diselesaikan

Felicia menyebut Kaesang memberi tahu keinginannya untuk menikah dan telah meminta izin kepada keluarga kedua belah pihak.

"Akhir Desember 2020 putra beliau menelpon dan mengatakan secara langsung kepada saya, keinginan untuk menikah dan sudah memberitahukannya kepada bapak Jokowi," tutur Felicia.

Dari pengakuannya, Kaesang juga disebut telah meminta restu kepada orangtua Felicia. Hanya saja, dua minggu setelah mengungkapkan niat untuk menikahi Felicia, Kaesang tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak dan menjadi sulit dihubungi.

" Putra beliau pun sudah meminta restu kepada orang tua saya. Dua minggu kemudian, putra beliau menghilang dan memblokir seluruh kontak seluler," kata Felicia.

Di tengah keterpurukan dan rasa bingungnya, Felicia mengaku telah berupaya menghubungi keluarga Jokowi untuk menanyakan kejelasan serta mencoba tegar dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Walaupun saya sangat terpukul, saya berusaha menegarkan diri dan mencari cara untuk mengetahui apa yang sebetulnya terjadi dan mencoba untuk menghubungi putra beliau dengan berbagai cara dan kepada keluarga Bapak Jokowi, tapi dengan sesatnya tidak ada satu pun yang merespons dan ibu Iriana pun mengganti kontak selulernya " ujar Felicia.

Felicia mengatakan semua akses untuk mendapat kejelasan seolah mendadak tertutup. dirinya tidak dapat menghubungi siapapun dari Kaesang hingga keluarganya.

Felicia sempat berhasil menghubungi bude Kaesang, dan dijanjikan akan mencari tahu apa penyebab Kaesang seperti itu, tapi setelah dua hari kemudian ia kembali menemui jalan buntu, bude justru ikut sulit dihubungi.

Felicia mengaku kekecewaan bertumpuk ketika dia melihat Kaesang tetap aktif di media sosial pribadinya tapi tidak tapi menggubrisnya sama sekali.

"Dan yang lebih kejam lagi, putra beliau tetap aktif di sosial media Twitter, tetapi saya diabaikan begitu saja tanpa kabar dari semua pihak keluarga bapak Jokowi," ucap Felicia.

Surati Jokowi

Felicia mengaku telah mengirimkan surat kepadaJokowi. Surat tangan tersebut dikirim langsung dari Singapura ke Indonesia.

"Namun, dengan demikian, saya tetap berusaha mengirim surat tangan yang dikirim langsung dari Singapura ke Indonesia dengan tujuan kepada BapakJoko Widodo," kata Felicia.

Feliciamenyampaikan isi surat tersebut meminta Jokowi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara kekeluargaan. Apalagi dampak yang terjadi terhadap dirinya sangat berat.

"Isi surat tersebut meminta hal ini diselesaikan secara kekeluargaan, karena dampaknya akan sangat berat bagi saya apabila tidak penjelasan dan penyelesaian dari pihak beliau. Sebagai wanita sederhana, saya tidak ingin kehidupan pribadi saya menjadi konsumsi media, apalagi ditambahi oleh hujatan hujatan yang seharusnya tidak terjadi. Namun sayangnya surat itupun tidak direspon," ucap Felicia.

Neneknya Datangi Istana Bogor

Felicia mengaku banyak orang yang mempertanyakan kelanjutan hubungannya denganKaesang Pangarep. Salah satunya adalah nenek dari Felicia.

"Nenek saya yang sudah berusia 84 tahun menelepon untuk bertanya, namun saya hanya bisa menyampaikan 'belum tau ama, tapi jangan khawatir ya'," kata Felicia.

Felicia menyebut neneknya pernah mendatangi Istana Bogor. Kedatangannya dengan tujuan untuk mempertanyakan alasan Kaesang.

"Nenek saya tetap menempuh perjalanan ke Istana Bogor untuk mempertanyakan ada apa sebetulnya dengan putra beliau (Jokowi)," kata Felicia.

"Sayangnya perjalanan itu sia-sia, di Istana begitu tebal dan tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan nenek saya," ujar Felicia.

Dihujat di Medsos

Feliciamengaku berusaha bangkit dan menjalani hidup baru usai hubungan asmaranya dengan Kaesang Pangarep kandas.

Namun, Felicia mengaku masih mendapatkan hujatan yang mengandung SARA, dia menilai hal ini terjadi karena tidak adanya etika baik dari pihak Jokowi.

"Beberapa bulan sudah berlalu, dan saya berusaha untuk membangkitkan diri dan menjalankan hidup baru. However, under the scrutiny of the public eyes, dan dengan tidak adanya etika baik dari Bapak Jokowi dan keluarga, telah memberikan peluang untuk orang-orang di sosial media telah menggoreng dan menghujat saya dan keluarga seperti ibu dan nenek saya, sampai sayapun dihujat secara ras, agama, suku, kewarganegaraan, dan juga menggunakan kata-kata kotor yang merendahkan harga diri saya sebagai wanita," tutur Felicia.

Felicia menyebut hal ini berdampak berat kepada dirinya. Menurutnya, Jokowi sebagai orang tua dan juga memiliki cucu perempuan bisa merasakan apa yang ia alami.

"Bisa dibayangkan dampak beratnya untuk saya dan keluarga. Saya rasa Bapak Jokowi yang juga mempunyai anak perempuan, dan juga cucu-cucu perempuan bisa merasakan sebagai orang tua apabila ini terjadi kepada pihak beliau," kata Felicia.

Felicia mengatakan keinginannya sebenarnya hanya mendapat penyelesaian yang jelas dari pihak Kaesang sehingga ia bisa ikhlas dan kembali menjalankan kehidupannya tanpa terusik hujatan dan tudingan kejam.

Bagi Felicia ini adalah persoalan etika, bukan soal jodoh atau tidak berjodoh.

"Ini masalah etika dalam penyelesaian. Saya ingin bisa menjalankan hidup saya dengan logowo tanpa selalu diusik karena tidak ada penyelesaian baik dari pihak beliau, maka saya harus berbicara yang sebenar-benarnya kepada publik," ujar Felicia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top