Curah Hujan Tinggi dan Angin Puting Beliung, BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Cuaca Iklon Tropis
Foto : ANTARA/Mansyur
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal.
LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca siklon tropis, yang ditandai peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir, angin kencang dan gelombang tinggi.
"Kami minta masyarakat agar siap siaga menghadapi potensi cuaca siklon tropis yang akan terjadi awal Oktober sampai Desember 2022," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Kamis (29/9).
Peringatan kewaspadaan menghadapi cuaca siklon tropis berdasarkan surat edaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah disampaikan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG), terkait siklon tropis agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es dan gelombang tinggi.
Potensi cuaca siklon tropis dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun air pasang laut atau rob.
"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan kepada masyarakat untuk sosialisasi dan edukasi guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menyebabkan korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan, peringatan kewaspadaan dini perlu dibangun dari masyarakat, karena wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan bencana alam, karena topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.
Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan secara masif menghadapi cuaca buruk tersebut.
BPBD Lebak bersama relawan BPBD kecamatan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah ( OPD) dalam menghadapi cuaca siklon tropis, yang melibatkan DPUPR, Dinsos, Dinkes, TNI, Polri, PLN, Orari, relawan tagana dan lain.
"Dengan koordinasi itu dapat mempercepat penanganan pasabencana sehingga tidak banyak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka," katanya.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya