Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Karhutla di Victoria, Australia

Foto : DAVID GREY / AFP

Pengunjung memadati pantai pada hari musim panas di Pantai Bondi, Sydney, Australia, beberapa waktu lalu. Suhu tertinggi melampaui 40 derajat Celsius di Negara Bagian Victoria.

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Dengan suhu tertinggi melampaui 40 derajat Celsius, Negara Bagian Victoria di Australia menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serius pada Kamis (22/2).

Larangan menyalakan api di tempat terbuka telah diberlakukan di wilayah Mallee, Wimmera, South West, Northern Country, North Central, dan Central, di saat risiko kebakaran ekstrem diperkirakan mengancam wilayah-wilayah tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, peringatan darurat telah dikeluarkan untuk beberapa permukiman di wilayah barat Victoria, setelah kobaran api di Bayindeen dan area-area sekitarnya tidak dapat dikendalikan.

Karena masalah keamanan, akses jalan raya Western Highway juga masih ditutup untuk sementara waktu di antara Ararat dan Ballarat, dengan layanan kereta yang menghubungkan kedua kota tersebut juga ditangguhkan.

Seperti dikutip dari Antara, Chief Officer Otoritas Kebakaran Negara Australia, Jason Heffernan, mengungkapkan kondisi pada Kamis tidak hanya akan menyulitkan para petugas pemadam kebakaran dalam mengendalikan kobaran api baru, tetapi juga membuat proses pemadaman kobaran api yang berasal dari kebakaran dahsyat pekan lalu semakin menantang.

Potensi Hujan

Menurut Biro Meteorologi Australia, fenomena cold front diperkirakan akan segera bergerak melintasi Victoria, membawa angin kencang, potensi hujan, guntur, dan badai petir kering. "Suhu udara dapat turun hingga ke 15 derajat Celsius," menurut badan cuaca tersebut.

Menurut laporan media lokal, Kamis, petugas pemadam kebakaran di negara bagian Victoria dan Tasmania, Australia, berjibaku hadapi kebakaran di beberapa tempat, dan pihak berwenang meminta masyarakat untuk meninggalkan daerah yang terkena dampak.

Pihak berwenang setempat di Victoria mengatakan mereka telah memperingatkan masyarakat yang tinggal di Bayundeen, Buangor, Glenlogie, Middle Creek, dan Mount Cole untuk segera pergi karena api menyebar ke wilayah sekitarnya.

Juru bicara Pusat Pengendalian Negara, Luke Hegarty, mengatakan api menyebar akibat cuaca ekstrem. "Kebakaran tentu saja menghasilkan sedikit uap, karena cuaca yang sangat panas dan angin kencang yang kami alami saat ini," kata Hegarty mengutip laporan ABC News.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di wilayah mana pun di negara bagian tersebut. Di Pulau Tasmania, pemerintah setempat juga mengeluarkan peringatan darurat kebakaran hutan kepada warga dan mendesak mereka untuk mencari perlindungan sekarang.

"Kebakaran hutan yang tidak terkendali di Komunitas Dee dan sekitarnya diperkirakan akan membahayakan nyawa dan mungkin menghancurkan rumah-rumah," demikian pernyataan yang di-posting di situs peringatan Tasmania.

Pernyataan tersebut juga menambahkan petugas pemadam kebakaran sedang merespons beberapa kebakaran hutan di Tasmania selatan dan di beberapa tempat, termasuk Danau Bradys di Dataran Tinggi Tengah, dan api wilayah tersebut tidak dapat dikendalikan.

"Kami memiliki sekitar 20 pesawat, serta 12 awak dari Sustainable Timber Tasmania, dan 10 awak Dinas Pemadam Kebakaran Tasmania di lapangan yang berupaya memadamkan api," kata Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Tasmania (TFS), Matt Lowe. "Api masih belum bisa dikendalikan dan petugas menghadapi kondisi sulit di tengah angin kencang dan vegetasi kering," ujar dia menambahkan.

Pihak berwenang juga menutup jalan menuju daerah yang terkena dampak dan mendesak masyarakat untuk menghindarinya, sebab cuaca diperkirakan tidak akan mereda hingga malam ini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top