Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cuaca Panas Dialami Kota-kota di Tiongkok, Paling Parah Shijiazhuang

Foto : CHINA DAILY/ZOU HONG

Turis merasakan panas di Lapangan Tiananmen, Beijing, ketika suhu 36 C tercatat pada siang hari, rekor tertinggi pada musim panas 2013.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Beberapa kota di Tiongkok utara mencatatkan rekor suhu terpanas pekan ini pada Juni sehingga membuat pasokan listrik di negara tersebut dalam tekanan.

Sejak Maret, Tiongkok telah mengalami suhu yang lebih tinggi dari biasanya. Pakar cuaca telah memperkirakan gelombang panas ekstrem di seluruh negeri akan berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Pada Kamis (15/6), Shijiazhuang di provinsi Hebei menjadi ibu kota provinsi pertama yang mencapai 40 derajat Celcius tahun ini, menurut media pemerintah.

Zhangjiakou dan Chengde, kota di provinsi yang sama, juga memecahkan rekor suhu terpanas pada Juni, menurut CCTV.

Pada Jumat pukul 10.00 pagi waktu setempat, Administrasi Meteorologi Pusat mengeluarkan banyak peringatan gelombang panas yang meningkat. Beijing diperkirakan akan mencapai suhu 37 hingga 39 Celsius hingga Sabtu.

Selain itu, Observatorium Meteorologi Tianjin meningkatkan level peringatannya menjadi merah dengan suhu diperkirakan mencapai 40 Celcius.

Kondisi panas yang terus-menerus telah membuat operator-operator jaringan listrik Tiongkok dalam keadaan siaga tinggi, dengan beberapa kota di selatan memperingatkan perusahaan dan orang-orang untuk membatasi penggunaan listrik.

Administrasi Energi Nasional Tiongkok pada Kamis mengadakan latihan darurat di jaringan listrik Tiongkok Timur untuk menyimulasikan lonjakan listrik dan pemadaman listrik guna mempersiapkan peringatan dini dan mekanisme manajemen daya listrik.

Jaringan listrik regional Tiongkok Timur, yang melayani kota-kota ekonomi utama seperti Shanghai dan Hangzhou, memperkirakan beban puncak listrik mencapai lebih dari 397 gigawatt (GW) pada musim panas ini.

Kebutuhan tersebut lebih besar dari total kapasitas pembangkit listrik Jepang, menurut data tahun 2021 dari Badan Energi Terbarukan Internasional.

Perusahaan energi dan air milik negara di Shanghai pada Kamis merilis langkah-langkah untuk memenuhi permintaan listrik dan air pada musim panas, yang bertujuan untuk mencegah potensi kekurangan yang pernah melanda Tiongkok tahun lalu.

Pada Mei, Shanghai mengalami hari terpanas dalam satu abad terakhir dengan suhu mencapai 36,1 derajat Celcius.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top