Cuaca Ekstrem Melanda Eropa saat Krisis Iklim Meningkat
Jembatan kereta api yang hancur (kiri) terlihat saat truk memindahkan puing-puing dari rumah-rumah yang hancur di Jerman pada 22 Juli 2021.
Menurut studi yang ditinjau sejawat, banjir di Jerman dan Belgia yang disebabkan oleh hujan lebat, yang kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan iklim, menewaskan banyak orang dan menyebabkan kerugian miliaran euro.
Pemantau iklim Uni Eropa memperingatkan, daat iklim terus menghangat, banjir dalam skala ini akan menjadi lebih sering."2021 adalah tahun yang ekstrem termasuk musim panas terpanas di Eropa, gelombang panas di Mediterania, banjir dan kekeringan angin di Eropa barat," kata Direktur C3S, Carlo Buontempo, dalam sebuah pernyataan.
"Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang cuaca dan iklim ekstrem menjadi semakin relevan untuk sektor-sektor utama masyarakat," katanya.
Laporan tahunan, dalam edisi kelimanya, juga merinci cuaca ekstrem di Kutub Utara, yang telah menghangat 3 derajat Celcius di atas patokan abad ke-19, hampir tiga kali lipat rata-rata global.
Emisi karbon dari kebakaran hutan Arktik, sebagian besar di Siberia timur, mencapai 16 juta ton CO2, kira-kira setara dengan total polusi karbon tahunan Bolivia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya