Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Kolaborasi Jadi Kata Kunci Atasi Masalah Kesehatan

Covid-19 Ajarkan Warga untuk Terus Hidup Sehat

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Salah satu pengalaman berharga dari pandemi Covid-19 yang bisa dipetik rakyat Indonesia adalah beberapa kebiasaan baru yang timbul untuk memperhatikan kesehatan dan menjadikan hidup sehat sebagai gaya hidup. Covid-19 mengajarkan warga untuk selalu hidup sehat.

"Pandemi seperti ini tidak pernah terjadi, tapi kita harus mempersiapkan yang paling utama adalah ketahanan kesehatan. Yang harus kita kedepankan adalah preventif dan promotif," kata Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh Adib Khumaidi dalam Temu Media: Pembelajaran 3 Tahun Pandemi, di Jakarta, Kamis (9/3).

Seperti dikutip dari Antara, Adib mengatakan selama pandemi warga lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, rajin berjemur di pagi hari, rutin minum suplemen, istirahat yang cukup dan lebih peduli terhadap pemeriksaan kesehatannya (self assessment).

Menurut Adib, dalam kondisi pandemi yang paling utama adalah ketahanan kesehatan. Yang harus dikedepankan adalah preventif dan promotif. "Sehingga kami tentunya berharap di dalam mengatasi problema-problema kesehatan maka kolaborasi menjadi kata kunci," ujar dia.

Lebih jauh, Adib menambahkan kehadiran pandemi Covid-19 yang sudah tiga tahun melanda dunia, telah membuka catatan sejarah baru dalam dunia kesehatan di Indonesia.

"Pandemi memberikan sebuah sejarah baru. Kalau kita di bidang kesehatan, pandemi membuat sejarah dalam pengelolaan pelayanan kesehatan, pengembangan teknologi kesehatan. Termasuk sejarah untuk kami para dokter, kami kehilangan cukup besar para dokter, para guru kita," kata Adib.

Adib menuturkan pada sekitar bulan Maret 2020 lalu, ketika Indonesia mengumumkan kasus Covid-19 pertama, layanan kesehatan belum siap menghadapi wabah baru.

Akibatnya, ribuan tenaga kesehatan dari dokter hingga bidan dinyatakan meninggal selama memerangi infeksi Covid-19 yang terus mewabah. Pandemi Covid-19 membuka mata dunia kesehatan bahwa dalam melayani pasien, tidak bisa hanya melihat kuantitas atau jumlah dari tenaga kesehatan maupun jenis layanan saja.

"Melainkan juga kualitas yang dibangun dari upaya promotif dan preventif. Di sisi lain, pengetahuan masyarakat untuk menjalani perilaku hidup bersih juga harus dibangun sebagai modal utama menghadapi infeksi penularan," kata Adib.

Bisa Dipersiapkan

Kemudian, keperluan dalam menghadapi sebuah wabah, seharusnya juga sudah bisa dipersiapkan. Misalnya dalam hal ketersediaan vaksin ataupun obat-obatan dan peralatan yang bersangkutan.

"Sekarang semuanya harus mendapatkan porsi yang sama dan ini akan berimplikasi juga pada anggaran dalam kaitannya dengan pengelolaan permasalahan kesehatan," katanya.

Meski demikian, pandemi Covid-19 juga mengajarkan masalah kesehatan bisa diatasi jika semua pihak berkolaborasi dan menjunjung tinggi kesetaraan. Dengan sikap tersebut, tenaga kesehatan bisa semakin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

"Presiden dalam penutupan G20 mengatakan pandemi di Indonesia bisa selesai, karena dua hal. Kolaborasi dan kesetaraan, sehingga kolaborasi dan kesetaraan sebetulnya bisa menjadi satu dasar bagi kita di dalam menyelesaikan permasalahan ke depan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Adib turut menyatakan PB IDI akan selalu siap menjadi mitra strategis pemerintah dan akan selalu siap memberikan masukan pada pemerintah, yang sesuai dengan parameter, indikator dan data yang ada.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top