Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

CINT Akan Naikkan Harga 3%

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Chitose Internasional Tbk (CINT) akan melakukan penyesuaian harga produk sebesar 3 persen secara rerata. Direktur Independen CINT, Timatius J Paulus, mengatakan kenaikan harga tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan. Apalagi sudah dua tahun ini tidak melakukan penyesuaian harga atas kenaikan inflasi.

"Biasanya kalau naik harga itu ada tahapannya sehingga mendongkrak penjualan kita," ungkapnya di Jakarta, Senin (29/4). Pada tahun ini, Perseroan menargetkan pendapatan mencapai 389 miliar rupiah dan laba bersih 21 miliar rupiah.

Besaran pendapatan naik 5 persen dari realisasi pendapatan tahun lalu sebesar 370,39 miliar rupiah. Sedangkan target laba bersih naik 55 persen dari capaian laba bersib tahun lalu 13,55 miliar rupiah. "Kami tidak ingin terlalu mengumbar untuk mencapai target yang tinggi, tetapi kita berusaha semaksimal mungkin melewatinya. Jadi lebih baik target bisa naik dengan pasti," jelas Timatius.

Pada kuartal I-2019 ini, kinerja Perseroan dinilai kurang bagus karena dipengarui sikap orang yang masih wait and see atas hasil Pemilu. "Jadi bukan hanya Chitose tapi merekmerek lain juga terpengaruh dengan kondisi seperti ini. Makanya, omzet kami turun di kuartal pertama tahun ini di atas 20 persen dari target keseluruhan," jelas dia.

Pasar Baru

Saat ini, Perseroan tengah membidik pasar baru yakni Australia yang diharapkan bisa terealisasi di semester II-2019. Adapun pada Maret tahun ini, Perseroan telah mengekspor produk ke Vietnam. Dari situ tidak menutup kemungkinan akan mengekspor ke negara Asean lainnya.

"Penjualan ekspor yang existing saat ini ke Jepang, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan negara ASEAN lainnya. Kemudian Timur Tengah, Arab Saudi, dan Jerman. Kita total ada 30 negara untuk ekspor. Saat ini komposisi penjualan ekspor 5 persen dan domestik 95 persen," jelas dia. Tahun ini, Perseroan menyiapkan dana belanja modal (capital expendicture/capex) sebesar 9,5 miliar rupiah.

Rincian penggunaan belanja modal untuk pengembangan produk dan special project, sementara lainnya untuk produktivitas dan rehabilitasi. "Capex dari kas sebesar 9,5 miliar rupiah," ucapnya.

Adapun pada awal tahun ini, Perseroan sudah berinvestasi ke C-ENG Co. Ltd., Jepang sebesar 33,3 juta yen untuk akuisisi saham dan pengembangan bisnis Perseroan, guna diversifikasi produk dan pangsa pasar, khususnya produk cpro dalam menghadapi tantangan global dan peluang bisnis ke depan. "Perkembangan bisnis lokal juga kita harapkan akan tumbuh," pungkasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top