Cermati Data Perdagangan Tiongkok
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah lanjutan, hari ini (8/8). Peluang pelemahan rupiah makin terbuka jika data perdagangan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) di bawah ekspektasi pasar.
Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong menilai apabila data perdagangan Tiongkok mengecewakan seperti beberapa bulan sebelumnya, maka rupiah diperkirakan kembali melemah. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (8/8), bergerak melemah di kisaran 15.100-15.200 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Senin (7/8), ditutup melemah 0,10 persen atau 15 poin dari penutupan akhir pekan lalu menjadi 15.170 rupiah per dollar AS.
"Mata uang rupiah ditutup melemah 15 poin, walaupun sebelumnya sempat menguat 10 poin di level 15.185 rupiah dari penutupan sebelumnya di level 15.170 rupiah (per dollar AS), sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang 15.170- 15.230 rupiah per dollar AS," ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Lebih lanjut, dollar AS disebut dalam posisi defensif pada awal pekan ini setelah laporan pekerjaan AS yang beragam memberikan sedikit keyakinan arah dan karena fokus pasar beralih ke data inflasi dari dua ekonomi terbesar dunia yang akan dirilis pekan ini.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya