Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita Sedih Jenderal Andika Perkasa saat Bertemu Sersan Satu Suwardi yang Istrinya Meninggal Tertimpa Dinding Rusun karena Gempa Mamuju, Sulawesi Barat

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

MAMUJU - Suwardi menangis sesunggukan karena mendapat rumah dari Jenderal Andika Perkasa. Rumah yang diidam-idamkan oleh istrinya. Rumah tapak bukan rusun yang bisa menanam-nanam di lahan rumah.

"Pukul 1 dini hari istri mengajak keliling Mamuju sebelum besok dia pulang ke Pare-pare. Ternyata dia pulang ke…"

Demikian Sersan Satu Suwardi mengenang kebersamaan terakhir kali dengan istri tercintanya Gita Sutriyani.

Ceria itu disampaikan Suwardi pada Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa saat mengunjunginya di Mamuju belum lama ini. Rusun prajurit Korem yang hancur lebur, kini telah diganti dengan rumah tapak perumahan baru bagi seluruh prajurit.

"Mertuamu ajak sini ya, lihat rumah, supaya sedikit senang," kata Jenderal Andika.

Sersan Suwardi melanjutkan ceritanya bahwa pada siang hari terjadi gempa pertama dan semua warga Rusun waspada untuk gempa susulan. Semua lebih banyak di luar rumah termasuk ia dan istrinya. Bahkan istrinya mengajak keliling Mamuju sampai pukul 1 dini hari.

Tapi musibah datang jam setengah 3 dini hari saat semua tertidur lelap.

Istri Suwardi lah yang bangun lebih dulu. "Yang, yang, ada gempa, saya langsung lompat tarik tangan istri saya," kata Suwardi.

Tapi tiba-tiba guncangan besar datang, Suwardi terlempat ke depan dan sang istri terlempar ke depan. Dunia tiba-tiba gelap. Suwardi mendengar istrinya memanggil-manggilnya dari luar Rusun.

Suwardi sudah tertimpa dinding plafon dan kamar dan berusaha ke luar mengikuti cahaya dan suara istrinya yang memanggil-manggil. Saat berusaha ke luar, Suwardi melihat sebuah tangan. Ia bingung ini rumah siapa bukannya istri saya sudah di luar.

"Ternyata itu lengan istri saya. Saya berusaha angkat tidak bisa. Saya ke luar rusun cari orang tidak ada. Baru beberapa saat 3 orang datang. Tapi tidak kuat, baru 10 orang datang bisa angkat," kata Suwardi.

Suwardi menangis sesunggukan karena mendapat rumah dari Jenderal Andika Perkasa. Rumah yang diidam-idamkan oleh istrinya. Rumah tapak bukan rusun yang bisa menanam-nanam di lahan rumah.

"Kini dapat rumah bukan rumah dinas, rumah pribadi dan bahkan suruh milih duluan bebas pilih mau yang mana," Suwardi makin deras air matanya.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top