Cenderung Bergerak Mendatar
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak datar awal pekan ini. Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi faktor eksternal, terutama data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai pelambatan inflasi di AS pada awal pekan lalu dilanjutkan dengan penurunan penjualan ritel dan peningkatan klaim pengangguran bakal mengakhiri penguatan terhadap mata uang lain.
Karenanya, dia memproyeksikan kurs rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (20/11), bergerak mendatar di kisaran 15.400-15.600 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Jumat (17/11), menguat 62 poin atau 0,40 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.493 rupiah per dollar AS.
"Setelah (rilis data) inflasi AS pada Oktober 2023 yang lebih rendah dari perkiraan, data, Kamis (16/11), menunjukkan klaim pengangguran AS mingguan tumbuh lebih dari perkiraan selama empat minggu berturut-turut," ucap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya