Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cek Jantung Otomatis dengan Transistor Elektrokimia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perangkat sejenis atau rerupa mereka menunjukkan penurunan PCE hanya 25 persen (dari 9,82 persen menjadi 7,33 persen) di bawah uji kompresi berulang (900 siklus) dan peningkatan PCE yang lebih tinggi sebesar 45 persen dibandingkan dengan perangkat non-grating di bawah sudut cahaya 60 derajat.

Untuk mendemonstrasikan aplikasi praktis dari perangkat ini, perangkat sensorik yang disebut transistor elektrokimia organik ini diintegrasikan dengan sel surya organik pada substrat ultra-tipis. Ini untuk memungkinkan deteksi detak jantung yang berdenyut sendiri baik pada kulit atau untuk merekam elektrokardiografi (ECG) sinyal langsung pada jantung tikus.

Para peneliti menemukan bahwa perangkat yang mereka kembangkan ini bekerja dengan baik pada tingkat pencahayaan 10.000 lux, yakni setara dengan cahaya yang terlihat ketika seseorang berada di tempat teduh pada hari yang cerah. Perangkat juga mengalami lebih sedikit noise jika dibandingkan dengan perangkat sejenis yang terhubung ke baterai. Lebih sedikitnya noise ini kemungkinan karena kurangnya kabel listrik pada perangkat baru tersebut.

Menurut Kenjiro Fukuda dari RIKEN Center for Emergent Matter Science, "Ini adalah langkah maju yang bagus dalam upaya untuk membuat perangkat pemantauan medis mandiri yang dapat ditempatkan pada jaringan manusia.," kata Fukuda.

Meski demikian masih ada beberapa tugas penting, seperti pengembangan perangkat penyimpanan daya fleksibel. Fukuda dan timnya akan terus berkolaborasi dengan tim ilmuan lainnya untuk memproduksi perangkat yang praktis.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top