Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cek Jantung Otomatis dengan Transistor Elektrokimia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam proses pengujian dan penggunaannya, perangkat temuan para ilmuwan ini dapat dipakai untuk mengukur detak jantung tikus. Termasuk juga detak jantung pada manusia. Hanya saja kerja perangkat harus di bawah kondisi cahaya terang untuk mengaktifkan kinerja perangkat.

Sebuah perangkat "mandiri" dengan tenaga sendiri yang dapat langsung dipasang di kulit atau jaringan manusia memiliki potensi besar untuk aplikasi dalam dunia medis. Perangkat jenis ini dapat digunakan sebagai sensor fisiologis untuk pemantauan fungsi jantung atau otak secara real-time dalam tubuh manusia.

Namun, realisasi praktis tidak praktis. Hal ini disebabkan karena jumlah baterai yang membengkak dan pasokan listrik yang tidak mencukupi, atau karena gangguan kebisingan dari pasokan listrik, menghambat penyesuaian dan pengoperasian dalam jangka panjang.

Persyaratan utama untuk perangkat tersebut adalah pasokan energi yang stabil dan memadai. Sebuah kemajuan kunci dalam penelitian ini adalah penggunaan permukaan nano-kisi pada peredam cahaya dari sel surya. Hal ini memungkinkan untuk photo-conversion efficiency (PCE) atau efisiensi foto-konversi dan kemandirian sudut cahaya yang tinggi. Temuan ini sendiri di terbitkan dalam Nature.

Berkat kemajuan teknologi di atas, para peneliti mampu mencapai PCE 10,5 persen dan rasio daya-per-berat tinggi 11,46 watt per gram, mendekati "angka ajaib" sebesar 15 persen yang akan membuat fotovoltaik organik kompetitif dengan berbasis silikon mereka.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top