Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Perang Terbuka Antara Russia dan Ukraina, Turki Tawarkan Menjadi Mediator

Foto : ANTARA/Sergei Chirikov/Pool via RUETERS

Arsip - Presiden Russia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah konferensi pers gabungan menyusul pembicaraan Russia-Turki di resor Laut Hitam Sochi, Russia, 22 Oktober 2019.

A   A   A   Pengaturan Font

Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki mampu berpaling dari Rusia atau pun Ukraina, demikian menurut penyiar NTV dan lainnya yang mengutip presiden pada Rabu.

Erdogan juga mengkritik upaya diplomasi Negara Barat dengan Moskow yang hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Berbicara kepada media dalam perjalanan pulang dari Afrika, Erdogan mengulangi tawarannya untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, Turki yang merupakan anggota NATO dan yang menjalin hubungan baik dengan keduanya akan mengambil sebuah langkah yang tidak membahayakan hubungan bilateral mereka.

"Tidak mungkin bagi kami untuk meninggalkan kedua (negara)," katanya seperti dikutip sejumlah penyiar Turki.

Tujuan kami yaitu akan mengambil sebuah langkah yang, Insya Allah, kami menyelesaikan ini tanpa meninggalkan salah satunya."

Erdogan meminta Ukraina dan Rusia agar melanjutkan perundingan dan mengatakan NATO harus "menentukan sikapnya" setelah KTT pada Rabu.

Pengakuan Rusia atas dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur pekan ini langsung mengundang reaksi serta sanksi dari negara-negara besar Barat.

Turki yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, pada dasarnya menentang sanksi tersebut, namun menyebut langkah yang diambil Rusia tidak dapat diterima.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top