Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Regulasi Kemendikbud

Cegah Kekerasan Seksual di Unit Pendidikan

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Mendikbud, Nadiem Makarim, dalam acara Ngobrol Intim Yang Muda, Yang Berjuang untuk Setara, di Jakarta, Selasa (27/4).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyusun regulasi untuk mencegah kekerasan seksual di unit pendidikan. Dengan adanya regulasi ini, penanganan pencegahan kekerasan seksual di satuan pendidikan tidak hanya sebatas pelaporan.

"Sekarang kita sudah ada proses pelaporan, tapi yang mau kita sempurnakan dengan Permendikbud baru ini untuk meningkatkan level transparansi dengan apa yang terjadi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, dalam tema Ngobrol Intim Yang Muda, Yang Berjuang untuk Setara, di Jakarta, Selasa (27/4).

Nadiem mengatakan dia memiliki tim yang khusus menangani isu kekerasan dan pelecehan seksual. Tim tersebut juga mendorong penyelesaran antara Kemendikbud dan kementerian serta lembaga lain, terutama untuk menyeleraskan regulasi yang ada.

"Regulasinya tolong ditunggu. Regulasinya mungkin tidak sempurna, tapi akan sebaik mungkin. Regulasi juga harus matang agar tidak tumpang tindih, tidak jadi perdebatan orang," jelasnya.

Peningkatan Penanganan

Lebih jauh, Nadiem menjelaskan adanya regulasi ini akan membuat penanganan kekerasan dan pelecehan seksual di institusi pendidikan mulai dari pelaporan, transparansi, check and balance, dan penindakan. Dengan adanya regulasi ini, Kemendikbud juga nantinya dapat mengawasi secara langsung dengan metode online reporting system dengan kondisi yang terbaik.

Dia menekankan, khusus di perguruan tinggi, partisipasi mahasiswa sangat penting untuk mendukung regulasi ini agar bisa mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual.

"Mahasiswa jadi partisipan terpenting dalam badan itu, dosen juga, tapi lebih penting komunitas mahasiswa yang menyalurkan ini," ucapnya.

Nadiem menegaskan pihaknya konsen untuk menghapus kekerasan dan pelecehan seksual dalam institusi pendidikan. Menurutnya, penanganan tidak hanya pada kasus yang hitam putih, tapi kasus abu-abu atau bias yang sebenarnya masuk dalam kategori pelecehan dan kekerasan, tapi karena ketidaktahuan dan dibiarkan akhirnya terus dilakukan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top