Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Kanker Serviks Para Wanita Didorong untuk Jalani Imunisasi

Foto : istimewa

Para pembicara berfoto bersama dalam acara kampanye edukasi kesehatan bertajuk “Tenang untuk Menang,” di Jakarta pada hari Selasa (13/8). Mengangkat tema “Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim,” kampanye ini mengajak para wanita menjalani imunisasi HPV.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, menurut laporan Globocan, berjudul Indonesia Fact Sheet 2022 kanker leher rahim menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi perempuan dengan 36.964 kasus baru pada tahun 2022, dan menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar.

Untuk menanggulangi penyebaran penyakit berbahaya ini, pada 2023 lalu, pemerintah mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia (tahun 2023-2030). Pelaksanaan dari aksi berupa imunisasi ini dipimpin oleh Kementerian Kesehatan.

Mewakili Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Yudhi Pramono, MARS, mengatakan, cakupan imunisasi human papillomavirus(HPV) saat ini telah mencapai 90 persen untuk dosis pertama, dan 95 persen untuk dosis kedua yang menunjukkan imunisasi HPV ini diterima secara luas.

"Dalam mewujudkan eliminasi kanker leher Rahim diperlukan dukungan dan peran berbagai pihak untuk melakukan harmonisasi pelaksanaan imunisasi HPV, skrining HPV DNA, tata laksana lesi prakanker dan kanker, sehingga dapat mencapai eliminasi kanker leher rahim yang tinggi dan merata," ujar dia dalam kampanye bertajuk Tenang untuk Menang dengan tema Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim, di Jakarta pada hari Selasa (13/8).

Pada pelaksanaannya, RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim mengusung empat pilar penting, dengan pilar pertama berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana. Sebagai bagian pelaksanaan pilat ini Kemenkes menargetkan 90 persen anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Pada BIAS 2023, beberapa kota di Indonesia telah berhasil mencapai target 90 persen cakupan imunisasi HPV. Namun, sejumlah besar kota masih memiliki cakupan yang rendah dan belum mencapai target. Diperlukan upaya berkelanjutan dan peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam upaya membangun kesadaran di masyarakat terkait urgensi imunisasi HPV, guna mencapai cakupan yang lebih tinggi serta merata pada BIAS tahun ini yang dilaksanakan pada bulan Agustus.

Kampanye edukasi kesehatan 'Tenang untuk Menang' menjadi salah satu upaya kolaboratif, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV, serta dampaknya bagi kualitas kesehatan generasi bangsa.

Dukungan terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang turut hadir sebagai narasumber pada acara ini. Sebagai pimpinan Komisi IX DPR RI, ia menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Desember 2023.

"RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim tahun 2023-2030 adalah langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, hingga individu di komunitas. Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen kita untuk menyelamatkan perempuan Indonesia dari ancaman kanker leher rahim yang mematikan," katanya.

Lebih jauh ia i sangat mengapresiasi langkah Bio Farma dan dukungan MSD Indonesia dalam memproduksi imunisasi HPV dalam negeri. Kerjasama ini sejalan dengan kebijakan Indonesia untuk terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas produksi dalam negeri secara mandiri.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, perusahaan ini akan terus berkomitmen untuk penyediaan vaksin yang diperlukan oleh program pemerintah maupun untuk kebutuhan masyarakat luas. Tahun 2023, pemerintah telah mencanangkan program eliminasi kanker serviks yang diintegrasikan dalam BIAS.

"Kami bekerja sama dengan MSD, sebagai perusahaan global yang sudah memiliki reputasi untuk melakukan transfer teknologi guna menghasilkan vaksin buatan dalam negeri yang berkualitas," ujar dia.

Managing Director, MSD Indonesia George Stylianou menuturkan MSD terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Kampanye edukasi kesehatan 'Tenang untuk Menang' yang diinisiasi MSD bersama Kementerian Kesehatan dan Bio Farma adalah ajakan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya melawan penyebaran kanker leher rahim, salah satunya dengan melakukan imunisasi HPV.

"Kami percaya, partisipasi masyarakat dalam program imunisasi HPV ini merupakan langkah kecil yang akan membawa dampak besar, tidak hanya memberi ketenangan secara individu karena kesehatannya terjaga, tapi juga berpartisipasi secara kolektif agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan menang melawan kanker leher Rahim," tuturnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top