Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Bullying, Komisi X Minta Pelajaran PMP Dihidupkan Lagi di Sekolah

Foto : dpr.go.id

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf.

A   A   A   Pengaturan Font

Ada juga peristiwa kekerasan yang dialami seorang guru madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah. Korban dibacok siswanya sendiri saat asesmen tengah semester. Beberapa waktu lalu, seorang siswi SD di Gresik, Jawa Timur pun diduga dipalak dan dicolok matanya sampai buta oleh kakak kelasnya.

Baru-baru ini, geng motor yang terdiri dari anak-anak di bawah umur melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang tengah melaksanakan ronda di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Dengan adanya rentetan peristiwa kekerasan dan bullyingdi lingkup sekolah, ia menilai pendidikan akhlak sangat penting untuk membina anak-anak penerus bangsa.

Indonesia menjunjung tinggi adab ketimuran yang di dalamnya berisikan adab kesopanan, saling menghargai dan menghormati. "Tapi, di era media sosial seperti ini, siswa tidak bisa disalahkan. Kalau siswa kita salahkan, nanti penjara anak akan penuh. Jadi, mau tidak mau, pendidikan akhlak anak harus kita perhatikan sejak dini. Dari sejak PAUD, dari sejak SD," jelasnya.

Maka, legislator dari Dapil Jawa Barat II ini mendorong pembentukan Satuan Tugas (Satgas) di tiap-tiap sekolah guna mengantisipasi peristiwa perundungan dan kekerasan. Dirinya menerangkan satgas ini nantinya berisi para guru, orang tua dan anggota Babinsa atau Bhabinkamtibmas.

"Satgas ini sangat penting untuk menanamkan pendidikan karakter yang dibutuhkan bagi anak-anak dalam menjunjung tinggi budi pekerti luhur. Karena Satgas ini melibatkan seluruh aspek masyarakat dan penegak hukum, untuk mengawasi, mendidik dan membina anak," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top