Cegah Abrasi Wilayah Barelang, Bakamla Tanam 39 Ribu Bibit Mangrave
Bakamla RI menanam 39 ribu bibit bakau di Rumpun Bakau Indah, Kampung Jaw, Tanjung Piayu, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/9).
Foto: ANTARA/HO-Humas Bakamla RIBATAM - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menunjukkan upaya nyata menjaga kawasan pesisir pulau dari abrasi dengan menanam 39 ribu bibit mangrove di Rumpun Bakau Indah, Kampung Jaw, Tanjung Piayu, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Penanaman dilakukan oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Zona Bakamla Barat dan jajaran.
Dalam sambutannya, Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto mengatakan penanaman mangrove ini adalah bentuk kepedulian Bakamla RI dalam melindungi pantai dan ekosistem laut Indonesia.
"Penanaman mangrove ini merupakan wujud kepedulian Bakamla RI untuk menjaga garis pantai Indonesia dari abrasi atau pengikisan," katanya.
Dia menyebutkan sebanyak 39 ribu bibit mangrove itu ditanam di lahan seluas kurang lebih 2 hektare di wilayah Barelang. Penanaman dilakukan bersama jajaran dan mitra binaan Zona Bakamla Barat.
Bambang mengapresiasi kepedulian dan peran aktif para pihak yang hadir dalam acara penanaman tersebut.
Menurut dia, penanaman ini tidak sekadar seremonial saja, tetapi setelah dilakukan penanaman kemudian merawat bibit mangrove tersebut agar tumbuh dengan baik dan terus berkembang seiring waktu.
"Yang paling penting setelah ditanam kemudian dilakukan perawatan, dipantau, dan dipelihara, sehingga semuanya hidup. Jangan sampai hidup saat pas ditanam, tetapi kemudian mati setelah ditinggalkan," ujarnya.
Kegiatan penanaman mangrove turut dihadiri Kepala Pangkalan Bakamla Batam, Kepala Stasiun Bakamla Batam, Komandan KN Tanjung Datu-301, Komandan KN Pulau Nipah-321, Komandan KN Bintang Laut-401, serta berbagai organisasi seperti Rumpun Bakau Indonesia, Akar Bhumi Indonesia, Bakau Merah, Yayasan Air Indonesia, Pelunggut Hijau, dan mahasiswa Institut Teknologi Batam (ITEBA), yang seluruhnya mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman mangrove.
Berdasarkan data dari Akar Bhumi Indonesia, kawasan mangrove di Kota Batam terus berkurang luasnya hingga 60 persen sejak 1990, dikarenakan pembangunan, pembukaan area tambak, pengembangan sebagai arang bakau.
Mangrove atau bakau sangat penting bagi daerah kepulauan sebagai penahan daratan supaya tidak ada tanah turun, ekosistem terjaga, dan melindungi wilayah dari angin.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Sasar Kelompok Bawah
- TNI Berperan Penting Ciptakan Suasana Kondusif Saat Pilkada
- Pasangan Risma-Gus Hans Sampaikan Permohonan Maaf di Akhir Masa Kampanye Pilgub Jatim
- Degrowth, Melawan Industrialisasi dan Konsumsi Berlebihan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan
- Hardjuno Pertanyakan RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas Prioritas Saat RUU Perampasan Aset Tidak