Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2019 - PDIP-Golkar Bersatu, “Seng Ada Lawan”

Cawapres Jokowi Dibahas usai Pilkada Serentak

Foto : Koran Jakarta /M Fachri

Hadiri Rakornas PDIP - Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri), Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto (tengah), dan Ketua Bidang Kemaritiman DPP PDIP Rochmin Dahuri, menghadiri Rakornas Bidang Nasional III Kemaritiman PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu (8/4). Rapat yang diikuti ratusan kader PDIP tersebut mengusung tema “Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong, Mewujudkan Kedaulatan Maritim dari Segala Aspek Dengan Pengoptimalan Infrastruktur Menuju Poros Maritim Dunia”.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PDI Perjuangan mengajak Partai Golkar membentuk tim bersama untuk mencari calon wakil presiden (cawapres) bagi Joko Widodo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Tim yang dibentuk oleh dua partai besar ini diharapkan akan menghasilkan satu nama tokoh terbaik untuk mendampingi Joko Widodo.

"Pembentukan tim untuk menjaring cawapres itu sangat penting agar PDI-P dan Golkar berkontribusi memunculkan satu nama tokoh terbaik untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Namun, pembicaraan tentang pembentukan tim penjaring cawapres baru akan dimulai setelah Pilkada Serentak 2018,"

tegas Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto, usai mendampingi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di acara Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Nasional III Kemaritiman Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Kantor PDIPerjuangan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (8/4/2018).

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, diundang sebagai salah satu pembicara dalam Rakor tersebut. Airlangga memberikan pemaparan tentang roadmap sektor industri Indonesia.

Sementara itu, Airlangga yakin dengan kekuatan partainya dalam Pemilu 2019. Ia mengungkapkan, kekuatan itu akan lebih besar bila Golkar dan PDI-P bersatu.

"Kalau kita bersama-sama berdua, saya bilang Pak Hasto (Sekjen PDIP), seng ada lawan," kata Airlangga yang disambut gemuruh oleh para kader PDIPerjuangan. Seng ada lawan adalah kalimat dalam bahasa Ambon yang artinya kurang lebih "tak ada lawan".

Dalam berbagai survei, PDI-P dan Golkar memang kerap duduk di posisi pertama dan kedua sebagai partai politik dengan elektabilitas teratas.

PDI-P dan Golkar juga sudah menyatakan akan mendukung pencalonan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Dengan kedekatan kedua partai ini, Airlangga dengan percaya diri menyatakan PDI-P dan Golkar bisa bersama-sama memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

"Syaratnya, PDI-P dan Golkar harus mengawal bersama-sama kebijakan-kebijakan ekonomi yang saat ini sudah dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jika kebijakan ekonomi konsisten dijalankan, pertumbuhan ekonomi akan naik 1-2 persen," tegas Airlangga.

Sangat Penting

Airlangga mengingatkan, kedekatan Partai Golkar dengan PDI Perjuangan sangat penting karena dua partai sudah menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk maju lagi di Pilpres 2019.

"Kalau koalisi kan penting karena dalam era multipartai kami sudah sama-sama mendukung Pak Jokowi," ujarnya.

Baca Juga :
Kaji Ulang Konstitusi

Saat ditanya apakah kemesraan Golkar dan PDI Perjuangan itu akan berujung kepada kesepakatan mengambil satu nama kader Golkar untuk cawapres pendamping Jokowi, Airlangga menyerahkan hal itu kepada Jokowi. "Nah, itu tanya ke Pak Presiden.

Tentu (Cawapres) yang diinginkan Jokowi," kata dia. Airlangga tidak sependapat dengan adanya anggapan semakin bertambahnya partai politik pendukung pemerintah akan membuat perebutan cawapres pendamping Joko Widodo semakin sengit.

"Ya tentu semakin banyak semakin baik," ujar Airlangga. Saat ini ada lima partai politik di parlemen yang telah menyatakan dukungan ke Presiden Jokowi, yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, PPP, dan Partai Hanura. rag/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top