Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cara Pemprov DKI Kendalikan Harga Daging dan Telur Ayam

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, ­baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

HARGA sejumlah komoditas akhir-akhir ini terus meningkat di pasar-pasar Jakarta. Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov Jakarta untuk menekannya. Sebab kenaikan terus-menurus harga-harga akan mempertinggi laju inflasi.

Sebentar lagi Natal dan Tahun Baru, tentu seperti tradisi harga-harga kebutuhan pokok bakal naik. Lalu bagaimana Pemprov DKI mengatasi kondisi tersebut, terutama untuk komoditas daging dan telur ayam yang cukup menonjol kenaikannya.

Pemprov Jakarta menargetkan harga pangan selalu terkendali agar tetap terjangkau warga. Maka sering diadakan operasi pasar untuk menurunkan harga komoditas tersebut. Menurut pedagang di pasar-pasar tradisional, kenaikan harga daging ayam dan telur karena harga dari sentra ternak ayam dan telur sudah naik.

Pasar Ciracas, Jakarta Timur, sebagai salah satu barometer Tim Pengendali Inflasi Daerah DKI Jakarta juga terjadi kenaikan harga. Harga daging ayam dari 45 ribu menjadi 50 ribu atau naik 10 persen, bulan lalu. Penyebab kenaikan harga telur dan daging ayam selain karena faktor musiman, derasnya permintaan akibat hari-hari besar keagamaan, ternyata juga dipengaruhi pakan ternak.

Jagung yang menjadi pakan ternak ayam masih harus didatangkan dari luar negeri. Hal ini harus dicarikan solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan. Daging ayam dan telur sendiri menempati posisi teratas terhadap kebutuhan protein masyarakat selain didapat dari ikan serta domba/sapi sebagai pelengkap.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top