Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2024

Capres-Cawapres Diminta Tak Atasnamakan NU

Foto : ANTARA/Reno Esnir

netralitas NU I Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) bersama Waketum PBNU KH Amin Said Husni (kiri) dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf memberikan keterangan pers mengenai Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan menyikapi isu kebangsaan di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9). PBNU memastikan tidak ada satupun capres atau cawapres atas nama NU dan tidak akan memberikan dukungan ke capres/cawapres tertentu untuk Pemilu 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU."

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tak mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU," ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/9).

Ia menjelaskan secara struktural, NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu. "Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden," katanya.

Kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, Gus Yahya mempersilakan untuk bisa berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.

"Orang tahu NU ini punya warga banyak sekali. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU," jelas Gus Yahya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top