Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Canggihnya Teleskop Antariksa Baru NASA, Bisa Periksa Eksosfer

Foto : NASA

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

NASA akan memiliki teleskop ruang angkasa terbaru yang dijadwalkan meluncur pada 2025. Teleskop Carruthers Geocorona Observatory ditujukan untuk menangkap cahaya dari area terluar atmosfer bumi yang disebut geocorona. Sabuk hidrogen terionisasi ini mengelilingi planet kita pada batas eksosfer, lapisan terluar atmosfer planet kita, dan terlihat terutama dalam cahaya ultraviolet jauh.

Nama Carruthers sendiri diambil dari nama mendiang ilmuwan visioner George R. Carruthers, adalah perintis penggunaan spektroskopi ultraviolet untuk mempelajari lebih lanjut tentang Bumi dan alam semesta. Ia juga bertanggung jawab atas penciptaan teleskop Far Ultraviolet Cameraatau Spektrograf Jauh berlapis emas yang kompak dan kuat yang ditempatkan di Bulan sebagai bagian dari misi Apollo 16 pada tahun 1972.

Carruthers dinilai cocok untuk disematkan pada Carruthers Geocorona Observatory, mengingat teleskop berlapis emas Carruthers yang ditempatkan di Bulan merupakan instrumen pertama yang berhasil menangkap gambar geocoronaBumi dari luar angkasa.

Tujuan Teleskop

Dengan memetakan perubahangeocorona,para ilmuwan dapat menjawab pertanyaan dasar tentang karakteristik eksosfer, seperti ukuran, bentuk, dan kepadatannya. Carruthers Geocorona Observatory juga berpotensi menunjukkan bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu.

MelansirSpace,eksosfer yang membentang jauh di atas awan Bumi terdiri dari hidrogen yang berasal dari metana dan air di lautan Bumi. Eksosfer sendiri memiliki peran penting dalam respons Bumi terhadap cuaca antariksa yang didorong oleh aktivitas Matahari.

Kondisi ini dapat berdampak besar pada teknologi berbasis ruang angkasa di sekitar Bumi, serta memengaruhi infrastruktur listrik dan komunikasi di permukaan planet. Singkatnya, observasi Carruthers Geocorona Observatory terhadapgeocoronadapat membantu kita lebih memahami dan memprediksi bagaimana aktivitas matahari akan memengaruhi teknologi.

Teleskop Carruthers Geocorona Observatory telah melewati tinjauan misi awalnya pada Januari 2021, kurang dari sebulan setelah kematian Carruthers pada 26 Desember akibat penyakit yang dideritanya. Setelah peluncurannya, Carruthers Geocorona Observatory akan berlokasi di titik keseimbangan gravitasi antara Bumi dan Matahari yang dikenal sebagai Lagrange Point 1, yang berlokasi sekitar 1,6 juta kilometer dari permukaan Bumi. Lokasi ini akan memberikan teleskop titik pandang yang ideal untuk mengamati seluruh eksosfer dan molekul yang bocor dari atmosfer Bumi ke luar angkasa.

MenurutSpace,data yang dikumpulkan oleh Carruthers Geocorona Observatory juga dapat menjelaskan bagaimana Bumi mempertahankan atmosfernya dan dengan demikian meningkatkan pemahaman kita tentang kelayakhunian planet dan pencarian kita akan kehidupan di tempat lain di galaksi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top