California Wajibkan Pakai Energi Terbarukan pada 2045

CALIFORNIA - Senat negara bagian California menyetujui undang-undang yang mewajibkan semua energi listrik menggunakan sumber daya alam yang berasal dari angin, matahari, dan sumber energi bersih lainnya pada tahun 2045.

Lahirnya UU tentang energi terbarukan ini menandai langkah terbesar suatu negara dalam memerangi pemanasan global. Majelis negara bagian itu juga mendukung UU pada Selasa (28/8).

Dengan terbentuknya undang-undang yang mewajibkan semua listrik menggunakan sumber daya alam yang berasal dari energi terbarukan itu, maka hal tersebut akan menghilangkan ketergantungan pada bahan bakar fosil untuk menghidupi listrik di rumah, perkantoran, dan pabrik.

Amerika Serikat saat ini telah mendapatkan sekitar 44 persen sumber listriknya dari energi terbarukan dan pembangkit listrik tenaga air.

"Ini terjadi karena alasan ekonomi," kata seorang analis dari Raymond James Financial Inc, Pavel Molchanov.

Pavel pun mencatat bahwa matahari dan angin merupakan sumber listrik paling murah di beberapa daerah. Dia memprediksi California dapat mencapai 100 persen dalam penggunaan energi terbarukan itu dalam jangka waktu 15 tahun.

California telah memosisikan dirinya untuk memimpin pertempuran melawan perubahan iklim dengan memangkas penggunaan emisi batu bara.

Bahkan, itu telah dilakukan ketika pemerintahan Trump tengah berupaya mengembalikan standar pencemaran udara di AS secara ketat.

Awal tahun ini, California menjadi negara bagian pertama AS yang mengamanatkan pemakaian panel atap matahari di hampir semua rumah baru. Dan ini akan menjadi negara bagian kedua yang 100 persen memiliki sumber energi bebas karbon setelah Hawaii.

"Ini adalah undang-undang yang penting yang membantu mencegah beberapa efek terburuk dari perubahan iklim," ujar Direktur Negara Lingkungan California, Dan Jacobson, sebuah kelompok advokasi lingkungan.

Sangat Dibutuhkan

Jacobson menegaskan bahwa undang-undang seperti ini sangat dibutuhkan karena saat ini negara bagian dan dunia tengah mengalami dampak yang sangat merugikan akibat perubahan iklim.

RUU yang telah disetujui oleh senat negara bagian tersebut akhirnya diserahkan ke Gubernur Jerry Brown, yang akan menandatangi undang-undang tersebut. Dewan legislatif rencananya akan bersidang dan akan ditutup pada akhir pekan ini.

Para pendukung RUU mengatakan energi matahari dan energi terbarukan lainnya telah bersaing dengan harga bahan bakar fosil dan diperkirakan harganya akan terus menurun. Namun, mereka juga mencatat bahwa ada kemungkinan untuk membuat campuran sumber daya energi bersih, termasuk bendungan hidroelektrik besar.

Lawannya, termasuk utilitas milik investor negara yang dijalankan oleh PG & E Corp, Edison International dan Sempra Energy, mengatakan kekhawatirannya akan naiknya harga listrik.

Menurut Clean Air Task Force, sebuah organisasi nirlaba energi berbasis di Boston menyebut bahwa California perlu membangun lebih dari 200 kali lebih banyak penyimpanan energi untuk menebus hilangnya penggunaan sumber daya fosil.

"Ketika memerangi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan kita akan bahan bakar fosil, California tidak akan mundur," ujar Senator negara bagian California, Kevin De Leon, salah satu pendukung RUU tersebut. gma/Bloomberg/P-4