Cacar Monyet Menyebar dengan Cepat, Mulai Jangkiti Anak-anak
WHO menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Secara historis, di bagian barat dan tengah Afrika di mana cacar monyet dianggap endemik, kasus pediatrik tidak biasa. Kasus manusia pertama dari virus ini adalah seorang anak di Republik Demokratik Kongo pada 1970, dan wabah di masa lalu telah menyebar terutama melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. Menurut WHO, kasus parah lebih sering terjadi pada anak-anak.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Disease, selama wabah cacar monyet pada 2003 di AS, yang berasal dari hewan pengerat yang berasal dari Ghana, pasien anak-anak lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit daripada orang dewasa. Studi menunjukkan, hampir sepertiga dari 37 pasien yang dikonfirmasi berusia di bawah 18 tahun.
Namun dalam wabah besar lain di Nigeria pada 2017, hanya sedikit kasus yang ditemukan pada anak-anak. Menurut satu tinjauan sistemik data kasus dari wabah yang terjadi antara tahun 1970 dan 2019, usia rata-rata pasien cacar monyet sebenarnya telah meningkat dari 4 menjadi 21 selama lima dekade terakhir.
Wabah tahun ini terlihat sedikit berbeda dari situasi sebelumnya, dengan virus sebagian besar menyebar oleh orang-orang yang menyentuh lesi atau cairan menular selama pertemuan intim.
Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di New England Journal of Medicine, gejalanya juga berbeda dari literatur medis, dengan lebih banyak kasus yang muncul dengan luka yang terlihat mirip dengan infeksi menular seksual atau ruam. Sifat virus yang berubah membuatnya lebih sulit untuk mengenali kasus, bersama dengan efek potensial untuk anak-anak.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya