Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 06 Sep 2021, 01:12 WIB

Butuh Waktu untuk Menerima Saipul Jamil

Selebritas Saipul Jamil saat bebas dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Foto: ANTARA/Yogi Rachman

Setelah menjalani hukuman selama lima tahun di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, pedangdut Saipul Jamil, Kamis (2/8) bisa menghirup udara bebas. Beda dengan tahanan pada umumnya, keluarnya Saipul Jamil ini sangat istimewa, disambut dengan mobil Porsche Boxter kap terbuka, mendapat kalungan bunga, dan diliput besar-besaran oleh media massa. Hal ini mengingatkan kita kepada pahlawan bulu tangkis kita, Alan Budi Kusuma dan Susy Susanti yang diarak keliling Jakarta setelah "mengawinkan" medali emas Olimpiade di Barcelona 1992.

Saipul Jamil dipenjara karena dinyatakan bersalah melakukan pencabulan sesama jenis dengan anak di bawah umur. Atas perbuatannya itu, Saipul dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Kemudian atas kasus penyuapan terhadap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dihukum tiga tahun penjara. Total delapan tahun penjara. Namun ia hanya menjalani lima tahun penjara karena mendapat remisi 30 bulan.

Tak heran, bebasnya penyanyi yang bernama asli Jamiludin Purwanto ini menimbulkan kontroversi. Banyak yang geram dan marah melihat penyambutan tersebut mengingat kasusnya yang bisa dibilang tidak biasa untuk ukuran Indonesia. Apalagi Saipul Jamil juga langsung tampil dalam sebuah talkshow di televisi. Bahkan kabarnya, beberapa televisi sudah menyiapkan program untuk mantan suami Dewi Persik ini.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sangat menyayangkan glorifikasi bebasnya Saipul Jamil. Munculnya Saipul Jamil bak pahlawan di televisi akan membuat psikologis korban menjadi terpukul kembali dan sulit untuk pulih.

Dengan tampil kembali di televisi dan mendapat liputan media begitu besar, bisa saja membuat Saipul Jamil tidak merasa bersalah atas perbuatannya melakukan kekerasan seksual sesama jenis kepada anak di bawah umur. Dia bisa menganggap bahwa itu hal yang normal. Sungguh sangat berbahaya.

Petisi berisi ajakan untuk memboikot Saipul Jamil tampil televisi pun muncul. Petisi yang ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini, sudah tembus 300 ribu tanda tangan dari target 500 ribu tanda tangan.

Sebenarnya, bebasnya Saipul Jamil ini tidak akan menjadi kontroversial jika Saipul tidak "ngebet" eksis lagi di dunia hiburan. Bayangkan, hari pertama keluar dari Cipinang langsung road show ke beberapa stasiun televisi. Dan ini terkesan sudah disiapkan jauh-jauh hari, temasuk penyambutan dengan menggunakan mobil mewah dan kalungan bunga saat keluar dari Lapas Cipinang.

Saipul seharusnya rehat sejenak, menyesuaikan diri dengan "dunia baru", introspeksi, dan menyesuaikan dengan lingkungan di masa pandemi ini yang sudah jauh berbeda dibanding saat ia belum masuk penjara.

Pihak-pihak yang menginginkan Saipul Jamil eksis lagi di dunia hiburan harusnya bisa menahan diri. Biarlah proses kembalinya Saipul Jamil ke panggung hiburan mengalir secara alami. Toh masyarakat kita dikenal sangat pemaaf. Contohnya Ariel Noah yang sudah bisa diterima oleh masyarakat. Masyarakat seolah sudah lupa kasus yang membuat ia dipenjara. Ariel kini susah bisa nyanyi lagi dan sempat menjadi juri ajang pencarian bakat di televisi. Bahkan Ariel menjadi maskot vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat. Itu semua mengalir begitu saja, terjadi secara alami.

Saipul Jamil harus bisa meniru itu. Semua ada masanya. Kesuksesan itu butuh proses dan butuh waktu.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.