
Butuh Kemauan Keras untuk Lepas dari Jeratan Impor

Pengajar Fakultas Ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Ester Sri Astuti, mengatakan untuk mengakhiri kebergantungan pada impor, maka yang sangat menentukan adalah adanya good will dari pemerintah.
"Tanpa ada kemauan keras dari penyelenggara negara jangan harap RI lepas dari jeratan impor pangan," tegas Esther.
Menurut Esther, impor pangan hanya menguntungkan para pemburu rente (rent seeking) yang mendapat keuntungan dari setiap kilogram (kg) komoditas yang didatangkan dari luar negeri.
Kebergantungan impor, sambung Esther, bahkan terjadi pada komoditas yang sebenarnya sudah diproduksi di dalam negeri yang mengakibatkan harga hasil produksi petani tertekan.
"Jadi, selama tidak ada komitmen dan sistem yang kuat, impor tak akan pernah hilang. Pola kerja sama seperti apa pun untuk mendorong produksi tidak akan berjalan," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya