Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Busyro Muqoddas: Muhammadiyah Cermin Watak Asli Bangsa Indonesia

Foto : Istimewa

Busysro Muqoddas di acara Kapita Selekta Dakwah Edisi Spesial “Refleksi 76 Tahun Indonesia Merdeka”, kemarin.

A   A   A   Pengaturan Font

Watak asli bangsa Indonesia yang seperti itu, kata Busyro, tercermin dalam tubuh organisasi sosial kemasyarakatan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan lain-lain. Mereka-mereka ini yang selalu hadir pada situasi-kondisi sulit yang sedang dihadapi oleh masyarakat.

Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM ini mengatakan, peringatan 76 tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak cukup hanya seremonial tanpa makna substantif.

Menurut Busyro, substansi memperingati 76 tahun kemerdekaan NKRI adalah untuk meningkatkan atau menampilkan keberanian bangsa, terutama aparat negara untuk melakukan koreksi, perhitungan, dan langkah konkrit merubah situasi-kondisi yang ada menuju tatanan keadaban baru.

Melihat Indonesia kekinian dengan kacamata pendekatan bayani, burhani, dan irfani, kata Busyro, tidak cukup sebagai aktivis hanya membicarakan sisi normatif saja, melainkan juga harus menyentuh konteks yang sudah, sedang, dan yang akan terjadi di Indonesia ke depan.

Busyro melanjutkan, centang perenang yang terjadi di Indonesia sekarang disebabkan persoalan yang mendasar dan utama, yakni krisis etika, moral, dan akhlak politik. Sehingga kekuasaan dalam mengelola tata hubungan antara negara, rakyat, dan sumber daya alam (SDA) mengalami pengingkaran jiwa dan nilai, etika atau moral Pancasila.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top