Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Global

BUMN Pangan Perbaiki Sektor Produksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - BUMN yang bergerak dalam bidang pangan, ID FOOD, telah merealisasikan praktik pertanian cerdas atau smart farming dengan fokus pada peningkatan produksi pangan domestik. Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan pihaknya telah menerapkan aplikasi e-farmer, sistem digitalisasi pendaftaran mitra petani, pendaftaran kebun hingga pemantauan digital kebun atau lahan petani.

"Perbaikan hulu pangan bersama petani secara berkelanjutan merupakan cara ID FOOD dukung pemerintah untuk kedaulatan pangan," kata Frans dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/7).

ID FOOD terus berupaya meningkatkan produksi pangan di dalam negeri dengan tujuan agar Indonesia tidak lagi bergantung terhadap produk pangan impor.

Frans menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan inovasi pada sektor hilir pangan menjaga keseimbangan hulu dan hilir pangan, di antaranya menghadirkan variasi produk ritel pangan pokok memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kegiatan peluncuran produk varian beras dengan merek Rania, produk gula kristal putih bermerek Raja Gula, pendistribusian ritel juga direalisasikan dengan peningkatan kolaborasi ritel daring, seperti warung pangan dan e-commerce lainnya.

"Kami melihat peluang pada 2022 cukup besar pada sektor ritel pangan, terbukti pembukuan penjualan pangan ritel tahun buku 2021, perseroan menopang pendapatan sebesar 8 triliun rupiah atau meningkat 15 persen year on year (secara tahunan)," kata Frans.

Peningkatan Kemitraan

ID FOOD berkomitmen akan bersama pemerintah mengatasi ancaman krisis pangan melalui peningkatan kemitraan petani dan perluas lahan petani untuk produksi pangan sebagai bagian dari transformasi pada hulu pangan.

Pada 2021, realisasi jumlah mitra petani tebu sebanyak 23.735 petani dari target 22.367 petani atau tercapai 106 persen dari target dan luas lahan tercatat mencapai 41.509 hektare atau naik 11 persen dari tahun 2020.

Sebagai langkah awal, kata Frans, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berperan sebagai BUMN induk pangan pada 2022. Perseroan telah mengimplementasikan teknologi informasi terintegrasi BUMN klaster pangan yang mengintegrasikan lima BUMN pangan dengan induk pangan RNI.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top