Senin, 25 Nov 2024, 15:00 WIB

Bumi Punya 'Bulan Mini' yang Bergerak Cepat Mendekat ke Bumi pada Januari Nanti

Ilustrasi 'Bulan mini' 2024 AT5 di sekitar Bumi dengan jarak Bulan.

Foto: Space.com/Robert Lea dibuat dengan Canva

CAPE CANAVERAL - Planet Bumi berpisah dengan sebuah asteroid yang telah mengikuti selama dua bulan terakhir yang disebut sebagai "Bulan mini". 

"Bulan mini" itu adalah batu angkasa yang tidak berbahaya yang akan terkelupas pada hari Senin (25/11), karena tarikan gravitasi matahari yang lebih kuat. Namun, ia akan mendekat dengan cepat pada bulan Januari.

NASA, seperti dilaporkan Associated Press, akan menggunakan antena radar untuk mengamati asteroid berukuran 33 kaki (10 meter) itu. Itu akan memperdalam pemahaman para ilmuwan tentang objek yang dikenal sebagai 2024 PT5, yang kemungkinan besar merupakan bongkahan batu yang terlempar dari Bulan akibat tabrakan asteroid yang membentuk kawah.

Meski secara teknis bukan Bulan, NASA menekankan bahwa asteroid ini tidak pernah terperangkap oleh gravitasi Bumi dan sepenuhnya berada di orbit, asteroid ini adalah “objek menarik” yang layak dipelajari.

Astrofisikawan yang mengidentifikasi perilaku asteroid “Bulan mini", Raul dan Carlos de la Fuente Marcos dari Universitas Complutense Madrid, telah berkolaborasi dengan teleskop di Kepulauan Canary untuk ratusan pengamatan sejauh ini.

Saat ini lebih dari 2 juta mil (3,5 juta kilometer) jauhnya, objek tersebut terlalu kecil dan redup untuk dilihat tanpa teleskop yang kuat. Objek tersebut akan melewati Bumi pada jarak 1,1 juta mil (1,8 juta kilometer) pada bulan Januari, menjaga jarak yang aman sebelum bergerak lebih jauh ke dalam tata surya saat mengorbit matahari, dan baru akan kembali pada tahun 2055. Hampir lima kali lebih jauh dari Bulan.

Pertama kali terlihat pada bulan Agustus, asteroid tersebut mulai bergerak setengah berputar mengelilingi Bumi pada akhir September, setelah berada di bawah cengkeraman gravitasi Bumi dan mengikuti lintasan berbentuk tapal kuda. Pada saat kembali tahun depan, asteroid itu akan bergerak terlalu cepat — lebih dari dua kali lipat kecepatannya sejak September — untuk bertahan, kata Raul de la Fuente Marcos.

NASA akan melacak asteroid tersebut selama lebih dari seminggu pada bulan Januari menggunakan antena radar tata surya Goldstone di Gurun Mojave California, bagian dari Jaringan Luar Angkasa Dalam.

Data saat ini menunjukkan bahwa selama kunjungannya tahun 2055, asteroid yang mengitari matahari itu akan sekali lagi membuat putaran sementara dan sebagian mengelilingi Bumi.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan: