Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bumbu Lada, Penggugah Cita Rasa Masakan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di juluki sebagai king of spicy, lada atau merica memilili cita rasa yang pedas dengan sensasi hangat di tubuh.

Dalam makanan, lada bayak diaplikasikan sebagai bumbu untuk meracik sejumlah menu seperti sop, hidangan berkuah lain seperti bakso, soto atau untuk membumbui daging steak, taburan iga bakar dan beragam masakan lainnya.

Bersama dengan sejumlah rempah lain, kehadiran lada pada masakan memang lebih mudah terdeteksi. Lada mampu memberikan sensasi rasa hangat pada makanan sehingga dapat membantu melancarkan aliran darah dan kerap melegakan tenggorokan.

Tak hanya dalam masakan, lada juga banyak digunakan dalam resep minuman tradisional di Indonesia. Misalnya saja, kopi dan teh lada yang dikembangkan di Bangka Belitung. Babel memang menjadi salah satu sentra produksi lada di Indonesia.

Selain, teh maupun kopi lada di Bangka Belitung, di Makasar juga dikenal minuman hangat Sarraba. Minum hangat yang diracik dari susu, jahe, kayu manis ini juga menggunakan lada hitam untuk campurannya. Soal rasa ? Sarabba sangat pas dinikmati saat malam hari.

Lada merupakan salah satu dari beragam jenis bumbu rempah yang dikenal luas di Indonesia. Lada masuk dalam jenis biji-bijian dengan ukuran bijian kecil-kecil. Teksturnya kasar dan cukup keras, sehingga perlu dihaluskan terlebih dulu saat akan digunakan dalam masakan.

Secara umum lada dan merica adalah sama. Kata merica digunakan ketika ia masih berbentuk butiran, sedangkan kata lada digunakan saat ia sudah berbentuk bubuk. Ada tiga jenis yang berbeda yakni lada hitam, lada putih, dan lada hijau. Lada hitam dan putih memiliki fungsi utama sebagai bumbu dapur, yang membedakannya hanyalah dari segi warna dan waktu pemanenan saja.

Sementara lada hijau merupakan lada mentah yang dipertahankan dalam bentuk basah dengan cara direndam dalam air asin ataupun cuka. Biasanya lada hijau diproduksi dan dijual ke konsumen yang memiliki permintaan khusus. Ketiganya sebenarnya berasal dari jenis yang sama. Hanya saja beda dalam prosesnya. Lada putih (white pepper) biasanya didapat dari tanaman lada yang dipanen saat benar-benar tua lalu dipanen.

Lada putih sendiri diambil dari buah yang sudah matang. Lada ini bisa berwarna putih? disebabkan lada matang sudah melalui metode retting untuk mengambil daging buahnya sebelum pengeringan dilakukan, sehingga lapisan luar seperti pada lada hitam sudah tidak ada lagi.

Sebelum digunakan dalam masakan biasanya lada putih dihaluskan terlebih dahulu. Namun saat ini, bisa sangat mudah mendapatkan lada putih yang sudah halus dijual bebas di pasaran. Rasa dan aroma dari lada putih ini lebih ringan dibandingkan lada hitam. Lada jenis ini biasanya digunakan untuk bumbu dapur pada makanan dengan cita rasa ringan, seperti sup yang berkuah. Hampir sebagian besar masakan Indonesia menggunakan lada putih seperti sayur sop, mie goreng, orak arik dan masih banyak lagi.

Sementara lada hitam (black pepper), merupakan lada yang dipanen saat usianya belum benar-benar tua sempurna. Lada hitam sendiri didapatkan dari memetik buah yang masih berwarna hijau sehingga lada hitam memiliki rasa yang lebih kuat dan intens dibandingkan lada putih. Namun harganya lebih murah dibandingkan lada putih.

Biasanya biji lada hitam ini dihancurkan sesaat ketika akan dimasukkan ke dalam masakan dengan menggunakan alat penghancur lada atau familiar disebut pepper grinder. Hal ini berfungsi untuk memberikan sensasi rasa masakan lebih pedas dan hangat. Cita rasa dan aroma yang khas dari lada hitam membuatnya banyak digunakan dalam resep makanan olahan daging dan hidangan panggang.

Masakan yang menggunakan lada hitam yakni ayam lada hitam, sapi lada hitam, tuna lada hitam, udang saus lada hitam dan masih banyak lainnya. Banyak masakan western pun juga menggunakan lada hitam sebagai bumbu utamanya.

Meski demikian, untuk rasa antara lada putih dan lada hitam juga sedikit berbeda. Lada hitam memiliki aroma yang jauh lebih kuat. Sementara lada putih memiliki rasa yang jauh lebih kuat. Pekat. Alhasil, penggunaan lada putih biasanya hanya diperlukan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit.

Sebagai bumbu masakan, lada putih biasanya harus dihaluskan terlebih dahulu. Sehingga saat akan digunakan, hanya tinggal menambahkannya sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

Berbeda dengan lada putih yang harus halus dan lembut, lada hitam biasanya hanya dihancurkan kasar saat akan digunakan ke dalam masakan. Lada hitam biasanya digunakan pada saus untuk steak, atau sebagai bumbu perendam pada daging steak.

Meskipun demikian, baik lada putih maupun lada hitam memiliki kandungan yang hampir sama. Kandungan lada cukup beragam seprti vitamin K, vitamin B1, B2, B3 dan vitamin E. Lada juga mengandung serat, kalium serta seng dan mangan serta magnesium.

Selain menyedapkan rasa masakan, lada juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan seperti penyakit malaria, asma, diaere dan sejumlah penyakit lainnya. Sejumlah olahan dengan menggunakan lada juga bisa bermanfaat untuk meringankan sejumlah gejala.

Di London, lada hitam bahkan digunakan sebagai obat bagi penyakit pigmen kulit yang disebut vitiligo. Rasa lada hitam yang cenderung lebih pedas dengan aroma yang lebih tajam ini, dapat merangsang pertumbuhan pigmentasi dalam kulit.

Digemari di Eropa

Sementara lada hijau, mungkin sebagian masyarakat agak asing dengan lada hijau. Ya, lada hijau memang jarang terdengar di Indonesia, lada hijau segar maupun yang diawetkan lebih digemari oleh orang-orang Eropa. Lada hijau sendiri banyak diproduksi di Brazil dan India yang biasa dikemas dalam jerigen besar, untuk kemudian negara pengimpor baru akan mengemasnya dalam botol atau toples kecil. Kendati demikian, lada hijau sendiri sudah mulai banyak beredar di Indonesia.

Lada hijau mulai digemari di Indonesia sebagai bumbu masakan ataupun hiasan karena memiliki rasa segar dan aroma yang enak. Di Eropa dan Amerika, lada hijau ada juga yang dijual dalam bentuk saus dengan bahan campuran lain seperti cuka, garam, dan gula. Lada hijau sendiri banyak digunakan dalam masakan Thailand, Eropa dan Amerika seperti spagetti, mustard, olahan ikan, daging, ayam dan masih banyak lagi.

Di pasaran saat ini lada tidak hanya di jual dalam bentuk biji-biji lada. Beberapa produsen telah mengemas lada dalam produk siap pakai sehingga tidak perlu repot-repot untuk menghaluskannya di rumah. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk menggunakan lada asli. Biasanya penggunaan lada asli akan membuat aroma dan rasa lada menjadi kuat. Makananpun jauh lebih lezat.

Biji lada sendiri cukup tahan untuk disimpan dalam jangka waktu lama. Asalkan sepanjang anda memastikan lada-lada yang disimpan merupakan lada dengan kualitas baik. Salah satu cara untuk mengenali kualitas lada adalah dari aroma lada itu sendiri.

Lada dengan kualitas tinggi cenderung beraroma wangi dengan tektur kasar dan keras. Aroma khas lada juga akan tercium kuat serta tidak mudah rapuh. Sementara untuk penyinpanan, lada sebaiknya disimpan dalam suhu ruangan dan ditempatkan dalam wadah tetutup kedap udara. nik/E-6

Lada Hitam, Pedas dan Menyehatkan

Sebagai penggemar makanan bercita rasa pedas, maka anda sudah pasti pernah mencoba sensasi pedas dari lada hitam. Masakan dengan racikan bumbu lada hitam digemari karena lada hitam merupakan salah satu rempah-rempah yang menjadi idola bagi banyak penikmat kuliner pedas. Lada hitam memberikan rasa pedas yang berbeda dari rasa pedas yang dihasilkan oleh lada putih ataupun cabai.

Black pepper atau lebih sering kita kenal dengan nama lada hitam ini merupakan tanaman yang menjadi salah satu komoditas dunia. Dan faktanya, lebih dari 80 persen hasil lada Indonesia di ekspor ke luar negeri. Lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah). Penggunaan bumbu masak yang berbeda pada suatu masakan akan menghasilkan rasa dan aroma yang berbeda.

Sensasi pedas lada hitam sangat nikmat disantap dalam menu Ayam Lada Hitam, Sapi Lada Hitam, Cumi Lada Hitam, Udang Lada Hitam, dan Kepiting Lada Hitam. Rasa pedas dari lada, digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan, karena lada memiliki rasa pedas dan aroma yang khas.

Meskipun hanya sebagai bumbu masakan, ternyata lada hitam juga punya khasiat yang berguna untuk tubuh. Manfaat lada hitam, pertama, untuk pencernaan. Lada hitam meningkatkan kinerja sistem pencernaan. Pencernaan yang sehat adalah pencernaan yang terbebas dari diare, konstipasi dan kolik. Ketika mengonsumsi makanan dengan bumbu yang pedas seperti lada hitam, maka efek yang timbul adalah tubuh lebih banyak mengeluarkan cairan baik melalui keringat atau pun urine.

Ketika tubuh mengeluarkan cairan, maka maka racun dan endapan dalam tubuh juga akan keluar. Semakin sering buang air kecil, maka tubuh juga lebih sering membuang lemak, karena sebanyak empat persen kandungan urine adalah lemak. Sistem metabolisme yang baik, termasuk di dalamnya adalah sistem pencernaan yang baik adalah faktor penting dalam menurunkan berat badan. Inilah manfaat lada hitam bagi tubuh.

Kedua, lada hitam bisa meningkatkan kualitas dan daya tahan ereksi dengan mengonsumsi telur ayam kampung yang direbus setengah matang dan dicampur dengan lada hitam campur madu. Bagi para perempuan yang ingin mendapatkan khasiat lada hitam, bisa mencoba menggunakan lada hitam untuk campuran lulur atau body scrub. Lada hitam kaya antioksidan karena kandungan vitamin C yang tinggi. Kandungan ini akan meluruhkan kotoran dan sel-sel kulit mati di permukaan kulit Anda. Selain itu, sensasi pedasnya berefek melancarkan sirkulasi darah, sehingga otomatis kulit akan terlihat bercahaya karena sehat. nik/berbagai sumber/E-6

Resep Ayam Filet Lada Hitam

Bahan-bahan :

- 250 gr daging ayam filet

- ½ buah bawang bombay

- ½ buah paprika hijau

- 2 buah bawang merah

- 2 sdt merica hitam atau lada hitam

- 3 sdm kecap manis

- ¼ sdt gula pasir

- ¼ sdt garam

- Penyedap rasa (tambahan)

- Nasi putih (pelengkap)

- Minyak goreng

Cara Membuat :

- Bersihkan daging ayam filet. Potong sesuai selera, umumnya potongan berbentuk dadu atau kotak.

- Iris halus bawang bombay dan bawang merah.

- Potong segitiga paprika hijau.

- Tuangkan satu sendok kecap manis ke atas potongan ayam filet. Diamkan selama beberapa saat.

- Panaskan minyak secukupnya dalam penggorengan.

- Masukkan bawang bombay dan bawang merah. Masak hingga harum.

- Masukkan paprika.

- Masukkan potongan ayam, tambahkan merica atau lada hitam, kecap manis, gula, garam, dan penyedap rasa jika diperlukan.

- Masak hingga matang dan bumbu meresap.

- Angkat dan sajikan bersama nasi putih.

Komentar

Komentar
()

Top