Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bukan Tanpa Tantangan

A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi yang dikembangkan Charpentier dan Doudna meminjam kemampuan pemotongan genom yang tepat dari bakteri dan mengubahnya menjadi alat pengeditan genom yang lebih umum. Struktur genetik CRISPR sebagai alat penargetan dan enzim Cas9 untuk melakukan pemotongan.

Keduanya mulai menguraikan mesin molekuler yang terlibat dalam pertahanan CRISPR/Cas9 bakteri terhadap penyerang virus berulang. Pada dasarnya, ketika virus menyerang, bakteri yang masih hidup memasukkan sepotong DNA virus ke dalam rangkaian CRISPR mereka. Jika virus itu menyerang mereka atau keturunannya lagi, bakteri mentranskripsi bagian CRISPR yang berisi DNA virus menjadi RNA.

Untuk mengubahnya menjadi alat pengeditan gen yang lebih umum, Charpentier dan Doudna, bersama dengan rekan lainnya, menggabungkan dua jenis RNA menjadi satu, "RNA pemandu."

Pengeditan CRISPR dapat menghilangkan beberapa gen atau bentangan DNA. Tetapi para ilmuwan juga menemukan cara memanfaatkan mekanisme perbaikan alami sel untuk memperkenalkan urutan DNA yang mereka buat sendiri di lokasi pemotongan, memungkinkan mereka menambahkan kode genetik baru.

Para peneliti telah mampu menggunakan teknik pengeditan gen rekombinan "potong dan tempel" untuk memodifikasi sel sejak tahun 1970-an. Tetapi metode tersebut, yang juga didasarkan pada enzim bakteri yang terjadi secara alami, kurang memiliki tingkat presisi yang dapat dicapai CRISPR. Kemudahan penggunaan sangat membantu dalam membuat CRISPR dipakai di mana-mana.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top