Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bukan Masalah Agama, Muhammadiyah Keluarkan Pernyataan Resmi Sikapi Perang Rusia-Ukraina: Menghimbau Masyarakat Khususnya Umat Islam Agar Tidak Terpengaruh Provokasi dan Propaganda

Foto : Istimewa

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Dengan belum jelasnya skenario akhir perang Rusia-Ukraina, Pimpinan Pusat Muhammadiyah megeluarkan pernyataan sikap resmi pada hari ini, Kamis (3/3). Terdiri dari 6 poin pernyataan, berikut selengkapnya:

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.?Sehubungan dengan meletusnya peperangan antara Rusia dan Ukraina, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?menyatakan:

  1. Sangat prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina. Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan?fasilitas publik dan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Sebagian korban adalah?masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.
  2. Mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi?damai melalui meja perundingan.
  3. Mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk?mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik,?kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.
  4. Memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran? Akan tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam?penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.
  5. Mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan?propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan?Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya?tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas?sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  6. Di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun?hubungan antar negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan?hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini?memiliki kesetaraan.


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top