Bukalapak Gandeng 34 Pemerintah Provinsi

BANDUNG - Bukalapak membuka kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan pemerintah di 34 provinsi di Indonesia untuk memanfaatkan marketplace dan jaringannya. Untuk itu, Bukalapak mendatangi satu persatu pemprov di Indonesia bersama dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), salah satunya Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Senin (8/10).

"Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur di Indonesia ini diselenggarakan APPSI. Bukalapak ingin berkolaborasi bersama jajaran pemerintah di 34 provinsi di seluruh Indonesia untuk mewujudkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan UKM di seluruh Indonesia," kata Fajrin Rasyid, Co-Founder and President Bukalapak usai bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung.

Bukalapak, menurutnya, mendukung kegiatan ekspedisi itu karena memiliki cita-cita sama, yakni untuk menaikkan kelas bagi UMKM di seluruh Indonesia. Bukalapak bersama APPSI akan mengeksplorasi keunggulan setiap provinsi.

Menurut Fajrin, saat ini sebanyak lebih dari 4 juta UKM bergabung di Bukalapak, ditambah dengan jumlah pengguna yang mencapai 50 juta di seluruh Indonesia. Bukalapak juga besar oleh komunitas pelapak yang tersebar di lebih dari 100 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

"Kami melihat pemerintah telah secara konsisten melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung optimalisasi teknologi digital dan penerapan roadmap ekonomi digital di Indonesia," jelasnya.

Dia mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan jumlah produk kreatif yang cukup banyak dengan jumlah pelapak mencapai lebih dari 160 ribu pelapak. Saat ini di Jawa Barat sudah ada Komunitas Bukalapak Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, Kuningan, Cirebon dan Purwasuka yang siap mewadahi pelapak di Jawa Barat untuk bersama memajukan bisnis para anggotanya.

Upaya Konkrit

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan apesiasi kepada Tim Ekspedisi APPSI ini. Ekspedisi tersebut sebagai bagian dari upaya konkrit membuka keran kerja sama yang bisa dilakukan antardaerah terutama untuk perdagangan regional.

"Pada dasarnya kita berharap dengan sebuah kekompakan daerah ini bisa saling mengisi," ujarnya.

Emil mencontohkan banyak produk komoditas yang saat ini diimpor dari luar negeri. Padahal, komoditas tersebut ada di provinsi lain di Tanah Air.

"Ini betul-betul butuh koneksi saja. Tim ini, saya harapkan bisa menjadi 'penjahit' mengkonek (menyambungkan-red) potensi ekonomi yang sekarang slow karena nggak ngerti beli kemana jual kemana," harapnya.

tgh/E-10