Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Budi: Kemenkes-BKKBN Perkuat Kemitraan Ketahanan Keluarga

Foto : Pemkot Semarang

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkuat kemitraan strategis di bidang kualitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan ketahanan keluarga.

"Kemenkes fokus untuk memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi setiap keluarga sebagai institusi terkecil sumber kekuatan pembangunan bangsa," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (19/6).

Hal tersebut disampaikan Menkes dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024 yang jatuh pada 29 Juni 2024 mendatang. Ia menjelaskan, kemitraan tersebut akan fokus pada bidang kesehatan reproduksi.

"Termasuk kesehatan reproduksi, dengan program peningkatan ketahanan keluarga," ujar dia.

Menurut Menkes, demi menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas, kemitraan tersebut dimulai dengan pemeriksaan atau skrining anemia pada remaja putri, edukasi dan pemeriksaan calon pengantin, pendampingan ibu hamil, dan pengasuhan balita. "Skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri, pemenuhan makanan bergizi, dan edukasi bagi calon pengantin penting untuk mencegah ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia, sehingga dapat mencegahstunting," kata dia.

Budi juga menegaskan, pengasuhan balita yang baik dan pemenuhan makanan bergizi penting agar anak berhasil tumbuh dan berkembang secara optimal. "Melalui kerja sama yang erat dan didukung partisipasi masyarakat, maka setiap keluarga Indonesia mampu menyadari pentingnya menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan bebasstunting," tutur dia.

Budi juga menekankan pentingnya kampanye edukasi dan pelayanan kesehatan reproduksi. "Ini juga perlu diperkuat, yang dilakukan sejak usia remaja, calon pengantin, pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, bersalin, dan nifas," kata Menkes.

Budi juga menyebutkan pentingnya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan penyuluh keluarga berencana (PKB), termasuk kader dan tim pendamping keluarga, melalui pelatihan berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan dan evaluasi program.

Menkes juga mengutarakan bahwa keluarga merupakan pondasi utama bangsa, sehingga melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor, maka Indonesia dapat meningkatkan kualitas hidup setiap anggota keluarga, mewujudkan keluarga yang sehat, cerdas, dan bebasstunting. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top